Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tari Soreng Sambut 32 Biksu Thudong saat Singgah di Rumah Dinas Bupati Magelang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 01 Juni 2023, 21:45 WIB
Tari Soreng Sambut 32 Biksu Thudong saat Singgah di Rumah Dinas Bupati Magelang
Sebanyak 32 Biksu Tudhong singgah di Rumah Dinas Bupati Magelang menjelang memasuki Candi Borobudur, Kamis (1/6)/RMOLJateng
rmol news logo Sebanyak 32 Biksu Tudhong sempat singgah di Rumah Dinas Bupati Magelang menjelang memasuki Candi Borobudur, Kamis (1/6). Rombongan disambut ramah oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin didampingi isteri, Christanti Handayani dan jajaran Forkompimda.

Pentas kesenian tradisional Tari Soreng ikut menyapa, sebelum rombongan Biksu Tudhong dibawa masuk ke Ruang Mendut untuk beramah tamah.

Bupati Zaenal Arifin merasa gembira dan mengapresiasi kedatangan para Biksu Thudong. Menurut dia, kehadiran Biksu Thudong mampu memberikan semangat dan spirit untuk membangun Indonesia ke depan lebih baik lagi.

"Semoga energi positif selama menempuh perjalanan panjang yang telah dilakukan para Biksu Thudong ini bisa membawa semangat toleransi dan kebersamaan bagi kita semua," kata Zaenal dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Terlebih, kehadiran para biksu tepat bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila. Dasar negara Indonesia bangsa Indonesia dapat merajut keindonesiaan yang beragam.

"Semoga semua senantiasa diberikan kekuatan sehingga bisa menyelesaikan perjalanan ibadah ini dengan baik," harapnya.

Menanggapi sambutan itu, Yang Mulia Biksu Wichai juga menyampaikan terima kasih kepada semua para Biksu Thudong berasal dari negara Thailand, Malaysia, Indonesia.

Selain itu, juga kepada semua pihak telah turut menjaga keselamatan selama perjalanan ibadah dari Thailand menuju ke Borobudur.

Dia menilai, masyarakat Indonesia telah memberikan perhatian sangat baik kepada rombongan Biksu Thudong selama menempuh perjalanan sejauh 2.000 Km menuju ke Candi Borobudur.

"Perhatian masyarakat Indonesia inilah yang memberikan kami semangat, sehingga bisa menempuh menuntaskan tradisi Tudhong dengan berjalan kaki sampai di Borobudur. Kami berharap, kehadiran kami bisa membawa kerukunan dan persatuan untuk Indonesia," harap Biksu Wichai.

Menurut dia, masyarakat di Indonesia sangat ramah dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama. Dia berharap keharmonisan ini bisa terus terjaga di Indonesia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA