Jaya Suprana mengaku dirinya hanyalah penggagas, semua hal yang telah dibuat, kata dia tidak akan mungkin bisa diwujudkan jika tidak ada seorang tokoh yang mau dan mampu mengembangkan gagasan-gagasan Jaya Suprana menjadi kenyataan.
“Tokoh tersebut adalah Aylawati Sarwono yang kini berperan sebagai CEO Jaya Suprana Institute antara lain terdiri dari Museum Rekor Dunia Indonesia, Jaya Suprana Show, Pusat Studi Kelirumologi, Laskar indonesia Pusaka, Jaya Suprana School of Performing Arts, Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, dll,” kata Jaya Suprana dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12).
Sejak tahun 2012, Kominitas Jelajah telah menyelenggarakan “Indonesia Museum Award”. Adapun kegiatan ini digelar juga dalam rangka merayakan Hari Nasional Museum. Penghargaan Purwakalgrha kategori
Lifetime Achiement Award tahun 2022 dilangsungkan berbarengan dengan upacara perayaan 10 tahun Indonesia Museum Award di kawasan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok.
Adapun dewan juri Indonesia Museum Award ini terdiri dari para guru besar, cendikiawan dan budayawan seperti Prof Wiendu Muryati, Prof Indroyono Sudilo, Samuel Watimena, Anggit Hernowo, Yadi Hedriana, DR Yuliadri Darwis.
Secara aklamasi, memutuskan untuk menganugerahkan penghargaan Purwakalgrha kategori “Pengabdian Sepanjang Masa” kepada Jaya Suprana, karena dianggap sebagai tokoh yang memiliki kontribusi nyata, tidak hanya terbatas pada bidang permuseuman dan kepurbakalaan di Tanah Air, namun juga yang secara konsisten melakukan upaya yang tak kenal lelah dalam mengoleksi, merawat, melestarikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa.
Diketahui, anugerah
Lifetime Achiement Award dari lembaga Komunitas Jelajah merupakan yang kedua. Pada tahun 2017,
Kantor Berita Politik RMOL di bawah pimpinan Teguh Santosa juga pernah memberikan
Lifetime Achievement Award kepada Jaya Suprana.
BERITA TERKAIT: