Hadi berharap penangkapan Wakil Ketua DPRD Jatim akan membuat Parpol bisa lebih selektif dalam menjaring bakal calon legislatif pada Pemilu 2024 mendatang. Sehingga para anggota dewan yang nantinya duduk sebagai anggota parlemen, tidak melakukan korupsi dan menerima suap.
"Kalau boleh dibilang modus suap ijon ini merata terjadi di semua daerah, jadi Wakil Ketua DPRD Jatim yang tertangkap itu sedang apes saja," kata Hadi kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (16/12).
Hadi mengungkapkan, selain praktik ijon dana hibah dan proyek infrastruktur, modus korupsi lainnya yang sangat dikeluhkan masyarakat adalah di bidang perizinan usaha. Karena ada item-item yang tidak perlu tapi dijadikan sarat dalam perizinan.
"Bupati harus kontrol ketat para Kepala Dinas, karena rata-rata yang dikeluhkan masyarakat soal perizinan yang sulit dan lama, sehingga banyak masyarakat yang berusaha enggan menempuh perizinannya," terangnya.
Hadi juga mengingatkan para pejabat eksekutif dan legislatif di Kabupaten Cirebon yang gajinya dibiayai dari uang pajak masyarakat, untuk mempermudah pelayanan pada masyarakat dan menghindari praktik-praktik tidak terpuji seperti suap.
"Mudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai hal, jangan yang mudah dibikin lama," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: