Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

GMNI Ungkap Temuan Dugaan Penyelewengan BBM Subsidi di Bali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 08 Desember 2022, 14:24 WIB
GMNI Ungkap Temuan Dugaan Penyelewengan BBM Subsidi di Bali
Diskusi GMNI bertajuk 'Mengungkap Penyelewengan BBM Bersubsidi di Pulau Dewata'/Ist
rmol news logo Ada dugaan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) di Karangasem, Bali yang diungkap Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam diskusi publik bertajuk 'Mengungkap Penyelewengan BBM Bersubsidi di Pulau Dewata', GMNI menyebut ada penyelewengan BBM subsidi jenis solar yang digunakan pada Industri Tambang Galian C di Karangasem. Bahkan praktik ini disinyalir merugikan negara lebih dari Rp 1 miliar per hari.

“Dari hasil studi investigasi peneliti GMNI pada Oktober lalu, penyelewengan BBM solar banyak dilakukan para pengusaha galian C di Karangasem,” kata Peneliti GMNI Denpasar, Ananta Surya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/12).

Dari sektor pertambangan galian C, jumlah solar yang diduga diselewengkan mencapai 62.608 liter per hari.

"Jika dirupiahkan dan dihitung selisih antara harga solar subsidi dan industri mencapai Rp 1.061.205.600,” jelas Ananta.

GMNI memaparkan, ada beberapa modus operasi para pengusaha dalam mendapatkan BBM solar bersubsidi. Mulai dari pengantaran langsung ke lokasi tambang hingga membeli menggunakan jeriken, hingga menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi.

Atas temuan itu, GMNI Denpasar merekomendasikan perubahan aturan terkait truk pengangkut hasil pertambangan yang beroda enam agar menggunakan BBM non-subsidi.

Masih dalam diskusi tersebut, akademisi Fakultas Hukum UNUD, Edward Thomas Lamury Hadjon berujar bahwa kebijakan BBM subsidi tepat sasaran bisa berhasil jika dilakukan reformasi kebijakan berdasarkan hukum.

Ia lantas menyoroti Inpres 7/2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

"Reformasi yang dilakukan pemerintah kurang tepat karena mengarahkan pada penggunaan kendaraan bermotor listrik. Ini tidak mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat sekarang," jelasnya.

Sementara itu, Sales Branch I Pertamina Bali, Arnaldo Andika menegaskan, saat ini pemerintah telah menyalurkan subsidi melebihi target di Bali, terutama di bulan November 2022 pada perhelatan Presidensi G20.

Ia juga mengajak GMNI dan masyarakat untuk menginformasikan jika ada dugaan penyelewengan sebagaimana dalam temuan yang dipaparkan. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA