Jalur perdamaian antarnegara yang sedang berkonflik juga sesuai dengan kampanye yang terus dilakukan oleh Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).
Kira-kira begitu pesan yang disampaikan Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin saat menerima delegasi PWKI di kantornya di Vatikan, Selasa (15/11).
“Perang Ukraina sudah berlangsung setahun tapi belum ada tanda-tanda bakal berakhir, ini sangat memprihatinkan,†tutur kata Parolin dalam keterangan tertulis dari PWKI yang diterima redaksi, Kamis (17/11).
Di sisi lain, Kardinal Parolin menyatakan Vatikan sangat mendukung langkah PWKI untuk menyebarkan semangat perdamaian dan persaudaraan.
“Vatikan sudah menawarkan diri kepada kedua belah pihak yang bertikai sebagai poin netral pertemuan atau negosiasi, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan positif, sementara perang sudah banyak memakan korban,†ujarnya.
Bila melihat kembali ke belakang, Kardinal Parolin mengungkapkan peta konflik dunia yang masih terjadi bukan hanya di Ukraina. Di beberapa tempat di dunia juga mengalami kondisi atau situasi yang buruk.
Itu sebabnya, Paus Fransiskus bersama Sheikh Ahmad al-Tayyeb, Imam Besar Al Azhar pada 4 Februari 2019 di Uni Emirat Arab menerbitkan dokumen Abu Dhabi terkait human fraternity atau persaudaraan manusia untuk perdamaian.
Kepada Delegasi PWKI ke Vatikan, Kardinal Parolin berpesan sama seperti halnya disampaikan Paus Fransiskus agar tidak membuat tembok penghalang atau pembatas, tapi justru membangun jembatan persaudaraan agar perdamaian tercapai. Salah satunya bekerja sama dengan pihak lain.
Apalagi, lanjut Parolin, Indonesia adalah Negara dengan pluralisme sangat tinggi dengan umat Katolik yang minoritas maka persaudaraan menjadi sangat penting untuk terus diperjuangkan.
Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 18 orang delegasi PWKI mengadakan kunjungan resmi ke Vatikan yang dipimpin oleh Mayong Suryolaksono sebagai Ketua Delegasi dan didampingi Penasihat PWKI AM Putut Prabantoro.
Kunjungan itu didasarkan pada amanat Pembukaan UUD 1945 tentang perdamaian dunia dan Dokumen Abu Dhabi yang ditandatangani pada Februari 2019.
Kunjungan resmi PWKI ke Vatikan mengambil tema Journalists & Human Fraternity. Di hadapan Parolin, Putut Prabantoro menegaskan bahwa PWKI meyakini perang antar negara itu akan selesai.
"Kampanye perdamaian ini sebagai bentuk nyata dari pelaksanaan amanat Pembukaan UUD 1945 tentang perdamaian dunia. Setiap warganegara Indonesia harus terlibat dalam perwujudan perdamaian dunia. Dan sebagai orang Katolik, kampanye perdamaian ini didasarkan pada Dolumen Abu Dhabi," tegas pendiri PWKI itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: