Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

2 Panwascam Terpilih di Banyuwangi Terindikasi Anggota Parpol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 26 Oktober 2022, 23:35 WIB
2 Panwascam Terpilih di Banyuwangi Terindikasi Anggota Parpol
Tahapan seleksi tertulis berbasis komputer atau CAT ad hoc Bawaslu Banyuwangi/Ist
rmol news logo Dua orang panitia pengawas pemilu kecamatan (panwascam) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang baru terpilih terindikasi anggota partai politik.

Pertama, HS, panwascam terpilih asal Kecamatan Kalipuro, yang tercatat dalam laman infopemilu.kpu.go.id sebagai anggota PDI Perjuangan.

Kedua, AWA, panwascam terpilih asal Kecamatan Singojuruh yang diduga anggota Partai Hanura.

Saat pendaftar panwascam akan menyerahkan berkas lamaran calon badan ad hoc, oleh petugas Bawaslu akan dicek terlebih dahulu apakah terdaftar atau tidak dalam Sistem Informasi Partai Politik atau Sipol KPU melalui NIK.

Mirisnya, HS dan AWA dalam tangkapan layar yang beredar masih tercatat sebagai anggota parpol peserta Pemilu Serentak 2024. Hal itu memunculkan dugaan, Bawaslu Banyuwangi membuka praktik jual-beli dalam perekrutan panwascam ini.

Bahkan, kedua panwascam terpilih itu, pada Rabu sore (26/10) tampak mengikuti acara prapelantikan yang digelar Bawaslu Banyuwangi di Aula Kantor Camat Srono.

"Kita itu sudah bekerja sesuai juknis (petunjuk teknis) yang ada," ujar Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim, kepada wartawan dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Hamim menegaskan, pada tahapan perekrutan badan ad hoc panwascam, Bawaslu Banyuwangi telah menyelenggarakan sesuai petunjuk teknis yang berlaku hingga tahapan computer assisted test (CAT) dan tes wawancara.

"Pada waktu rekrutmen Bawaslu Banyuwangi sesuai juknis ini adalah nama yang lolos di CAT 6 besar itu adalah dari (Bawaslu) provinsi," katanya. "Sifat di Bawaslu Banyuwangi atau di kabupaten lain itu adalah menetapkan dari 6 besar yang lolos kita lakukan seleksi wawancara."

Soal adanya dugaan panwascam terpilih yang tercatat dalam keanggotaan parpol, Bawaslu mengaku telah membuka posko aduan masyarakat terhadap nama-nama pendaftar hingga yang lolos CAT.

"Kita sudah buka kok untuk aduan masyarakat atau tanggapan masyarakat," sebutnya.

Tak hanya itu, sejumlah peserta calon panwascam Pemilu 2024 di Kabupaten Banyuwangi juga berkeluh kesah. Mereka mengendus dugaan kecurangan dalam perekrutan badan ad hoc.

Dugaan kecurangan dalam rekrutmen panwascam untuk Pemilu 2024 lainnya muncul saat peserta yang memperoleh nilai tinggi dalam seleksi berbasis komputer justru tidak masuk dalam 6 besar hasil CAT.

Rekrutmen calon panwascam yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Banyuwangi dimulai dari masa pendaftaran, sejak 21 sampai 27 September 2022. Dan diperpanjang mulai 2 sampai 8 Oktober 2022, lantaran kurangnya kuota perempuan, salah satunya.

Tahap berikutnya seleksi administrasi, dan dilanjutkan ke tahap ujian tertulis berbasis komputer, CAT. Peserta yang lolos tes tulis berhak mengikuti tahapan berikutnya, tes wawancara.

Pada tahap tes tertulis berbasis CAT inilah, sejumlah peserta menduga awal terjadinya kecurangan. Peserta tes yang nilainya tinggi justru tidak lolos ke tahapan berikutnya.

Hasil tes tertulis berbasis komputer tersebut diumumkan pada Selasa lalu (18/10). Diduga sejumlah peserta rekrutmen panwascam yang nilainya rendah justru masuk dalam daftar 6 besar hasil ujian CAT, sehingga dapat mengikuti tes wawancara. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA