Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan didampingi Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan pelaku awalnya datang ke rumah korban dengan maksud akan mengurus perceraiannya dengan mantan istrinya ke rumah korban.
“Modus dilakukan adalah pelaku datang ke rumah korban dengan niat mengurus KK, pemisahan KK antara pelaku dan istrinya†ujar Haris Kurniawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (25/10).
Saat bertemu dengan korban di rumahnya,, Haris mengatakan pelaku sempat sakit hati dengan perkataan korban yang justru menyalahkan pelaku dalam proses perceraian pelaku dengan istrinya.
Disinilah terjadi cekcok antara pelaku dan korban.
“Korban menyalahkan si pelaku terkait proses perceraian. Karena tidak terima, pelaku langsung bersitegang dengan korban, dan terjadi keributan dengan korban," ujar Haris.
Korban sempat mencakar wajah pelaku, dan pelaku membanting tubuh korban ke lantai hingga meninggal dunia.
Setelah pelaku memastikan bahwa korban sudah tidak bernyawa, F mengambil perhiasan emas dan kalung hingga anting milik korban yang saat itu sedang dipakai oleh korban.
“Pelaku melihat korban memakai perhiasan, gelang kalung anting, pelaku mengambil perhiasan korban. Lalu meninggalkan lokasi kejadian," kata Haris.
Bukan hanya membunuh, Haris juga mengatakan pelaku juga sempat menjual emas milik korban yang seberat 30 gram emas dengan, dan sudah terjual 12 gram dengan harga Rp 13,8 juta.
“Uang tidak ada yang diambil, tapi perhiasan diambil 12 gram, sempat dijual harga 13,800.000. Digunakan untuk beli HP dan bayar hutang dan masih ada cash," ujarnya.
Pelaku pun ditangkap di wilayah Tegal, Jawa Tengah pada Senin malam (24/10).
F dijerat pasal berlapis yakni 338 KUHP tentang pembunuhan dan 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman, 15 tahun hingga penjara seumur hidup.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: