Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Netty Aher Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Gejala Ginjal Akut yang Serang Anak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 18 Oktober 2022, 16:23 WIB
Netty Aher Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Gejala Ginjal Akut yang Serang Anak
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Net
rmol news logo Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah menggencarkan edukasi publik soal kasus gangguan ginjal akut. Pasalnya, sejauh ini tercatat sudah terdapat 49 anak mengalami gangguan ginjal akut misterius di DKI Jakarta.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

“Edukasi publik ini menjadi penting karena masih banyak masyarakat yang belum mengenali gejalanya dan tindakan apa yang harus dilakukan jika anak-anak mengalami gangguan ginjal akut," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/10).

Menurutnya, saat ini banyak informasi yang beredar di tengah masyarakat belum terkonfirmasi kebenarannya, atas dasar itu pihaknya meminta agar Kementerian Kesehatan RI melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
 
"Misalnya apakah kasus ini disebabkan paracetamol atau tidak? Komunikasi publik seperti inilah yang harus dikelola dengan baik oleh Kemenkes maupun BPOM, sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang benar dari sumber resmi dan bisa mencegah dampak dari ‘kesimpangsiuran’ informasi itu,” katanya.
 
Netty mengatakan fenomena yang terjadi saat ini, masyarakat tidak mengenali gejala penyakit tersebut sehingga penanganan penyakit tersebut akan terlambat dilakukan dan akhirnya berujung pada kematian sebagaimana 11 pasien gangguan ginjal akut yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu.
 
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 11 pasien gagal ginjal misterius yang meninggal di Bali tersebut terlambat untuk ditangani.
 
“Oleh karena itu pemerintah harus melakukan sosialisasi mengenai penyakit ini secara masif dengan berbagai strategi dan platform media. Banyak orang tua yang masih menganggap penyakit ini sebagia flu ataupun pilek biasa sehingga penanganannya tak tepat sasaran,” katanya.
 
Netty meminta agar pemerintah secara ketat mengawasi obat batuk asal India yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal pada anak di negara Gambia.
 
“Meskipun menurut BPOM empat obat sirup tersebut tidak terdaftar di Indonesia, namun harus tetap diawasi ketat jika ada yang mengedarkan. Kita tahu ada  banyak obat yang tidak terdaftar di BPOM ataupun kemekes, tapi bisa beredar luas,” demikian Netty. rmol news logo article
EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA