Kelompok teater yang sudah eksis hampir dua dekade ini disambut banyak kalangan sebagai harapan tetap eksisnya Sumut di dalam seni pertunjukan di Indonesia.
"Geliat seni pertunjukan teater di Sumut tetap ada. Bahkan dalam dua tahun terakhir, meski dilanda Covid, karya dan penciptaan terus tumbuh. Inilah buktinya, teater Rumah Mata menjadi harapan kita sekaligus penanda bahwa Teater kita masih eksis," kata pengamat budaya Hujan Tarigan kepada
Kantor Berita RMOLSumut, Rabu (5/10).
Upaya pendiri Teater Rumah Mata Agus Susilo, lanjut Hujan, patut diapresiasi karena secara mandiri mampu bertahan dari pesimisme dunia teater.
"Secara mandiri, Teater Rumah Mata melewati pesimisme banyak orang bahwa teater tidak memiliki masa depan yang cerah untuk iklim kesenian di Sumut," lanjut Hujan.
Sementara itu, pendiri Teater Rumah Mata Agus Susilo menyatakan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan dukungan dan semangat hingga membuat teater mata yang pada Agustus lalu menjejaki usia 17 tahun.
"Wabil khusus kepada para pendukung Teater Rumah Mata yang beberapa waktu lalu menjadi delegasi Sumatera Utara pada Festival Teater Sumatera di Palembang. Terima kasih juga kepada Bapak Wakil Gubernur Sumut, Pak Musa Rajekshah; Direksi PTPN 4, Fasilitas Kebudayaan Interaksi Budaya Domestik Kemendikbudristek, Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Sumut, serta kawan-kawan dari Senyawa Production dan Museum Kotta Cinna," sambung Agus.
Dia berharap ke depan semakin banyak pihak yang mendukung dan semakin terbuka dukungan kepada banyak kelompok teater.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.