Begitu dikatakan Dewan Pengurus Nasional (Depenas) Serikat Buruh Nasional Indonesia (SBNI) M. Gusro Khazim dalam diskusi publik bertema “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Gerakan Buruh Indonesia†di Coffe Toffe Margonda, Depok, Jawa Barat.
"SDM buruh harus dipersiapkan bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memperjuangkan cita-cita buruh yang besar seperti terlibat memiliki saham perusahaan tempatnya bekerja,†kata Yusro dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/10).
Ditambahkan Direktur Nusantara Center Profesor Yudhie Haryono, yang menyoroti bagaimana seharusnya buruh dapat memiliki sebagian saham dari tempat dia bekerja.
Menurutnya, dengan adanya kepemilikan saham perusahan tempatnya bekerja, buruh akan mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan, yang pada gilirannya memperjuangkan kesejahteraan bersama.
Yudhie juga merekomendasikan agar pendidikan formal dan informal bagi para buruh segera dihadirkan. Hal ini penting dalam pergerakan buruh.
"Maka, SBNI harus membuat Sekolah Perburuhan Nasional agar membuat solusi dari masalah yang ada, membuat kuriculum tentang perburuhan, agar paradigma negatif tentang buruh itu tidak ada," katanya.
Paparan Yudhie, diamini Ketua Umum Serikat Pegawai Surveyor Indonesia (SPASI) Andito, yang menyampaikan bahwa dalam menjawab masalah ketenagakerjaan, tentunya perlu selaras dengan peningkatan kapasitas skill para buruh.
Sebab, kata dia, semakin intensifnya transformasi digital tentu akan berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan talenta di tanah air. Saat ini, secara rata-rata, buruh di tanah air didominasi pekerja di bidang manufaktur, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.
“Sebelum Covid-19, hanya 12 persen pekerja yang masuk serikat pekerja atau buruh, karena itu solusinya adalah buruh atau serikat buruh harus
move on dari pola pikir perubahan atau gerakan buruh yang konvensional seperti mobilisasi massa dan lain lain, solusinya
upgrade kapasitas buruh,†pungkas Andito.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: