Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aksi di Depan DPR, FMJ Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM Subsidi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 07 September 2022, 21:09 WIB
Aksi di Depan DPR, FMJ Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM Subsidi
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Front Milenial Jabodetabek (FMJ) bersama Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) aksi di depan gedung DPR RI/RMOL
rmol news logo Pemerintah secara resmi telah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM, hal itu tentu sangat berdampak langsung terhadap kehidupan bermasyarakat.

Aliansi Front Milenial Jabodetabek (FMJ) bersama Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) mengecam keras kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM ditengah perekonomian masyarakat yang baru bangkit setelah terseok-seok akibat pandemi beberapa waktu yang lalu.

Perwakilan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Fajri menyampaikan pemerintah yang secara sepihak menaikkan harga BBM dinilai telah melukai hati masyarakat Indonesia. Terlebih, kata dia, kebijakan menaikan BBM juga telah ditolak secara mayoritas fraksi-fraksi di DPR RI.

Walaupun kembali masyarakat mengalami kekecewaan karena pemerintah tetap menaikan BBM, dan DPR hilang ingatan akan sikap mayoritas fraksi menolak kenaikan BBM.

“Kami menggugat DPR RI selaku Wakil Rakyat untuk turut bertanggung jawab dan menyatakan sikapnya secara resmi menolak kebijakan naiknya BBM,” katan Fajri saat aksi di depan DPR RI, Jakarta, Rabu (7/9).

Sementara itu, Wanca, perwakilan mahasiswa dari Universitas Pamulang (Unpam) Wanca, mendesak DPR menggunakan hak interpelasi, sebagai pembuktian terhadap sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM,

“Mendesak keenam fraksi di DPR RI untuk segera melakukan konsolidasi dan mengajukan hak interpelasi untuk menyikapi persoalan naiknya harga BBM yang sangat menyengsarakan masyarakat,” kata Wanca.

Padahal, ujarnya, jika negara selama ini merasa subsidi 70 persen salah sasaran karena dinikmati orang dengan perekonomian mampu, seharusnya negara merasa terbantu dengan harga jual yang lebih rendah yang dilakukan oleh perusahaan minyak tersebut, sehingga masyarakat memiliki pilihan untuk membeli produk sesuai dengan kemampuan ekonominya. rmol news logo article


EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA