Seperti yang terlihat di Pasar Manis Ciamis, harga telor dibanderol Rp 32 ribu per kilogram. Kenaikan harga telor ini disebut telah terjadi sejak Kamis lalu (18/8).
"Awalnya Rp 30 ribu per kilogram. Pas hari Kamis naik Rp 2 ribu. Jadi Rp 32 ribu," ujar salah satu pedagang sembako di Pasar Manis Ciamis, Dedi, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (23/8).
Ia mengaku, tidak tahu persis apa yang menjadi penyebab harga telor menjadi mahal. Karena dia membeli telor dari bandar.
"Dari bandarnya sudah tinggi. Jadi saya jual di kios juga memperhitungkan harga dari bandarnya," kata dia.
Hanya saja, lanjutnya, informasi dari bandar dan peternak bahwa saat ini telor sulit didapat karena habis untuk menyuplai kebutuhan program bantuan pangan nontunai (BPNT).
"Katanya lagi sulit, kan ada BPNT. Telornya buat itu dulu. Tapi enggak tahu aslimya seperti apa. Pokoknya sudah mahal saja," tegas Dedi.
Sementara, harga telor di sejumlah warung sembako sudah mencapai Rp 33 ribu. Seperti yang dijual oleh Detti, salah satu pedagang warung di Baregbeg.
Dia menjual telor dengan harga Rp 33 ribu per kilogram. Padahal dua hari yang lalu ia masih menjual Rp 31 ribu-32 ribu per kilogramnya.
Bahkan, suplier untuk bantuan sosial pangan non tunai (BPNT) di Kabupaten Ciamis menjual telor dengan harga Rp 33 ribu per kilogram.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: