Salah satu dari dua ruangan di kantor Diskominfo Pemalang yang disegel KPK adalah ruang kepala dinas.
"Keberadaan pak Kadis belum tahu (hingga sekarang). Saya jarang komunikasi dengan pimpinan. Kecuali saya ditelepon," kata Sekretaris Diskomfo Pemalang, Joko Ngadmo, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (12/8).
Ia menambahkan, terakhir bertemu dengan Kadiskominfo adalah pada Kamis siang (11/8). Saat ada rapat PPID.
"Pak Kadis masuk lihat kerja kami, terus tidak ketemu lagi," ucapnya.
Joko pun mengaku kaget kantornya disegel KPK. Sebab, saat pulang dari kantor sekitar pukul 16.30 WIB, kondisi kantornya masih biasa. Lalu, sekitar pukul 22.00 WIB, ia melihat berita penangkapan Bupati Pemalang dan berita penyegelan kantornya dari televisi.
"Kaget, soalnya kami pulang enggak ada masalah lho. Tadi berangkat, lho kok disegel," ucapnya.
Namun demikian, Joko memastikan untuk pelayanan tidak mengalami gangguan. Proses administrasi perkantoran bisa dilakukan di luar ruangan yang disegel KPK.
Untuk mencegah orang masuk, pihaknya sengaja memasang kursi di depan ruangan yang disegel. Kursi itu sebagai pagar di depan ruang agar segel tidak rusak.
"Kadang orang enggak lihat langsung buka, biar tidak rusak segelnya," jelasnya.
Sejak beredar kabar Bupati Pemalang terjaring tangkap tangan KPK,
Kantor Berita RMOLJateng sudah mencoba menghubungi Kadiskominfo Pemalang, Yanuar Nitbani, melalui telepon seluler. Namun, nomor yang bersangkutan tidak aktif hingga saat ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: