Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tercemar Amoniak, Masyarakat Bojonegoro Diimbau Tak Konsumsi Air Bengawan Solo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 03 Agustus 2022, 01:46 WIB
Tercemar Amoniak, Masyarakat Bojonegoro Diimbau Tak Konsumsi Air Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur/Net
rmol news logo Air Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dilaporkan mengalami penurunan kualitas akibat tercemar zat kimia amoniak.

Terkait kondisi itu, Kepala Dinas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Hanafi meminta masyarakat untuk sementara tidak memakai air Sungai Bengawan untuk dibuat kebutuhan mandi dan juga minum selama beberapa hari ke depan.

Hanafi menjelaskan, zat amoniak merupakan zat yang dihasilkan dari kotoran hewan seperti sapi, manusia dan juga limbah dari pewarna tekstil.

Jika air yang sudah tercemar zat kimia amoniak ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti diminum ataupun mandi, maka beresiko bagi kesehatan manusia.

“Kita harapkan jangan dibuat minum ataupun mandi karena tercemar zat kimia amoniak," kata Hanafi kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (2/8).

Meski tak baik untuk dikonsumsi dan dibuat mandi, kata Hanafi, air ini masih layak untuk dibuat mengairi tanaman.

Dia menjelaskan, penurunan kualitas air akibat tercemarnya zat kimia amonia di wilayah Bojonegoro sendiri sudah berlangsung sejak dua pekan yang lalu. Tingkat pencemaran air sungai mencapai 4,1.

"Sekarang tingkat pencemarannya sudah turun dari 7 koma sekian dan sekarang menjadi 4,1, ini tergolong sudah rendah tapi masih tidak layak untuk dibuat minum dan mandi," terangnya

Hanafi mengaku, penurunan kualitas air yang disebabkan adanya zat kimia amoniak ini tak hanya terjadi di tahun ini saja. Namun hal serupa juga terjadi setiap tahunnya terutama di saat air Sungai Bengawan Solo surut akibat kemarau.

"Pencemaran seperti ini sudah sering terjadi. Nah untuk air PDAM kita juga masih belum tahu bagaimana cara mereka melakukan pengelolaan airnya," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA