Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kota Bandar Lampung Laporkan Kasus PMK, Diduga Terpapar dari Manusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 01 Agustus 2022, 23:24 WIB
Kota Bandar Lampung Laporkan Kasus PMK, Diduga Terpapar dari Manusia
Pemeriksaan kesehatan kambing/RMOLLampung
rmol news logo Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung melaporkan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) telah masuk ke Kota Tapis Berseri. Tercatat sudah ada 4 ekor sapi dan 8 ekor kambing terpapar PMK.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini mengatakan 4 ekor sapi tersebut terpapar sejak dua minggu lalu. Saat ini kondisinya telah membaik.

"Ada kasus PMK di Sukarame, namun sudah sembuh. Karena kita berikan vitamin dan obat secara teratur," kata Agustini dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Senin (1/8).

Sementara itu, Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, M. Rifki mengatakan usai menerima laporan, pihaknya langsung melakukan pengambilan sampel untuk uji laboratorium, sembari memberikan vitamin dan obat anti radang.

"Kita juga beritakan suplemen herbal seperti kunyit dan jeruk lemon. Setelah 3 hari menunjukkan gejala pemulihan seperti mau makan," ujarnya.

Menurutnya, kasus PMK pertama tersebut diduga terjadi akibat virus yang terbawa dari manusia atau dari kendaraan yang melintas daerah yang terpapar virus PMK.

"Sapi itu tidak dari luar, kemungkinan terpapar dari virus yang terbawa oleh manusia atau kendaraan," jelasnya.

Selain 4 ekor sapi, Dinas Pertanian juga mendapatkan laporan dari Gunung Terang. Setelah dilakukan pengambilan sampel tercacat 8 kambing terpapar PMK.

"Pekan lalu kita mendapatkan laporan. Saat ini masih dalam pantauan dan pengobatan, ada beberapa kambing yang sudah menunjukkan pemulihan," ujarnya.

Rifki mengimbau kepada para peternak agar tetap menjaga sanitasi kandang. Disarankan juga untuk melakukan penyemprotan disinfektan dari asam sitrat yang sudah diajarkan.

"Karena virus PMK tidak suka asam, jadi kita sarankan untuk melakukan penyemprotan asam sitrat pagi dan sore. Sementara untuk hewan ternak berkuku belah yang belum di vaksin diminta untuk segera divaksin," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA