Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (PSP) Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar mengurai alasan belum disuntiknya booster kedua karena masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) dalam melakukan vaksinasi itu.
"Juknis ini dibutuhkan apakah dosisnya sama atau berbeda. Dengan begitu, pemberian vaksin keempat dapat berjalan dengan baik," katanya.
Saat ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang vaksinasi Covid-19 dosis
booster ke-2 bagi SDM kesehatan.
Bahkan, beberapa daerah telah melakukan vaksinasi
booster kedua ini. Seperti, di Jakarta dan beberapa daerah lainnya.
"Kalau di Jakarta itu sudah dimulai hari ini. Untuk Sumsel masih menunggu seperti apa nantinya aturan pasti vaksin ini," pungkasnya.
Sementara itu, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri mengatakan, saat ini stok vaksin di Sumsel masih mencukup untuk melakukan
booster kedua kepada nakes.
Setidaknya, total vaksin yang ada di Sumsel mencapai 268 ribu dosis dari berbagai jenis. Seperti Vaksin Covovax 38 ribu dosis, Pfizer 62 ribu dosis, Moderna 13 ribu dosis, Astrazeneca 35 ribu dosis dan Sinovac 72 ribu dosis.
"Yang jadi prioritas nantinya nakes dulu. Kemudian, akan dilihat ketersediaan vaksin untuk melanjutkannya ke masyarakat," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: