"Saya mohon maaf menyampaikan hal semacam itu karena sebenarnya tidak bermaksud kepada konteks yang ada pada kejadian (kasus perundungan di Tasikmalaya) ini," kata Kang Uu di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/7).
Kang Uu mengaku pernyataan dirinya yang menganggap sikap saling ledek antar anak kecil menjadi hal biasa itu hanya gurauan dengan rekan-rekan media saat di Tasikmalaya.
Sebab, semasa kecil dirinya juga kerap mengalami hal yang sama. Namun, dirinya sadar bahwa saling ledek tidak baik meskipun biasa dilakukannya dengan teman-teman semasa kecil.
"Yang saya sampaikan saat saya bercanda dengan rekan media, teman dengan teman suka saling ledek itu biasa. Tapi sebenarnya itu tidak boleh, sekali pun hal biasa, itu tidak boleh. Itu yang saya sampaikan," ucapnya.
"Mohon maaf atas kesalahan pernyataan saya tentang hal itu, karena memang saya dulu pernah kecil, dan waktu kecil suka saling meledek. Oleh karena itu mohon maaf atas kesalahan saya," sambungnya seperti dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Sebelumnya, Uu ditugaskan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil untuk menemui keluarga anak asal Kabupaten Tasikmalaya yang diduga menjadi korban perundungan.
"Iya, saya juga mohon maaf. Saat kecil begitu, pernah lah ya, pernah, sering dengar (soal perundungan). Bahkan teman saya (bersetubuh) dengan kerbau orang Cikatomas, tahu. Tetangga saya (bersetubuh) dengan ayamnya, ya saat usia SD-SD begitu. Itu candaan lah ya," kata Uu, Sabtu (23/7).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Rhuzhanul Ulum meminta maaf atas pernyataannya terkait kasus bullying atau perundungan yang menimpa anak asal Kabupaten Tasikmalaya. 
