Penyegelan dilakukan pada Jumat (22/7) sekitar pukul 22.00 WIB karena tidak ada daftar izin impor sementara yang diajukan oleh vendor, PT JT Square.
Bea Cukai, PT Pelindo II IPC Panjang dan pihak TNI AD pun terus mendalami pengiriman kontainer senjata ini.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan InformasiInformasi Kantor Bea Cukai Lampung, Herianto mengatakan, senjata tersebut merupakan bagian dari latihan bersama pasukan TNI AD dengan beberapa negara. Latihan dalam Garuda Shield ke-16 tahun 2022 itu akan beelangsung di Sumsel pada Agustus mendatang.
"Jadi barang-barang itu sebenarnya masuk dalam rangka kegiatan latihan bersama TNI dengan beberapa negara," kata Herianto diberitakan
Kantor Berita RMOLLampung, Minggu (24/7).
Lanjutnya, untuk informasi lebih detail akan segera dikabari setelah pihak Bea dan Cukai selesai melakukan pengecekan di lokasi kejadian.
"Kami tidak bisa memberikan
statement apa pun karena masih melakukan pengecekan di lapangan seperti apa dulu. Detailnya akan dikabari," tutup Heri.
Spv. Humas dan Pelayanan Pelanggan PT Pelindo II IPC Panjang, Frans Radian menjelaskan, pihaknya melalui HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) bersama Bea Cukai dan TNI masih mendalami pengiriman kontainer itu.
"Jadi senjata itu bukan selundupan atau ilegal. Tetapi jelas untuk latihan bersama TNI AD dengan beberapa negara. Saat ini HSSE Pelindo bersama institusi lain masih mendalami soal ini," jelas Frans kepada Kantor Berita RMOLLampung.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: