Di sudut gang masuk terlihat bendera kuning ditempatkan. Rumiyati, ibu Ruslan tak kuasa menahan sedih di raut wajahnya sesaat jenazah anaknya tiba di rumah.
Jenazah yang ditempatkan di peti berwarna coklat digotong oleh para warga memasuki rumah duka yang memang jalan ke rumahnya tidak muat dimasuki oleh mobil ambulance.
Rumiyati tak menyangka, bahwa anaknya yang setiap hari bekerja sebagai kurir peralatan dokter gigi Lab Dental meregang nyawa dalam kecelakaan maut. Ia pun baru mengetahui kabar duka pada malam harinya.
"Baru hari ini dikabarin, dari kemarin enggak tahu, khawatir kerja enggak pulang-pulang," ujar Rusmiyati saat ditemui wartawan, Selasa (19/7).
Sebelum berangkat kerja, Rusmiyati memang sempat mempunyai firasat tidak enak. Sebabnya, almarhum Ruslam sempat mencium kedua tangan Rusmiyati dan meminta untuk didoakan agar selamat dalam bekerja.
"Dia mau jalan dia cium tangan 'doain Ruslan ya mah biar slamet enggak ada apa-apa', 'oh mama doain banget'. Di hati udah enggak enak banget malem udah enggak enak banget," ungkap Rusmiyati.
Setelah berpamitan, Ruslan pun berangkat bekerja. Rencananya jenazah Ruslan akan dimakamkan di TPU Kemanggisan yang terletak tidak jauh dari rumah duka pada Selasa malam.
Seperti diketahui sebelumnya, truk Pertamina terlibat kecelakaan dengan sejumlah pengendara motor dan mobil pribadi. Kecelakaan maut sendiri terjadi di Jalan Alternatif Raya Transyogi Cibubur Kelurahan, Jatirangga, Jatisampurna Kota Bekasi pada Senin petang (18/7).
Sejumlah korban terlindas dan ada juga yang tertabrak truk Pertamina, salah satunya Ruslan. Dalam video yang beredar tampak beberapa sepeda motor dan mobil ringsek.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: