Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Perlu Malu, Wagub DKI Minta Warga Lapor Jika Alami Pelecehan Seksual

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Rabu, 13 Juli 2022, 22:14 WIB
Tak Perlu Malu, Wagub DKI Minta Warga Lapor Jika Alami Pelecehan Seksual
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria turun langsung melakukan inspeksi mengecek angkutan perkotaan (angkot) di Halte Integrasi Tebet/Ist
rmol news logo Berbagai upaya terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah tindakan asusila atau pelecehan seksual di dalam transportasi umum.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria turun langsung melakukan inspeksi mengecek angkutan perkotaan (angkot) di Halte Integrasi Tebet, Jakarta Selatan, Rabu sore (13/7).

Pria yang akrab disapa Ariza itu bahkan menaiki angkot M 44 rute Tebet-Kuningan untuk memastikan transportasi publik di Jakarta bersih, aman dan dengan biaya yang terjangkau.

"Hari ini saya silaturahmi dengan para sopir angkot. Banyak yang kami obrolkan, salah satunya bagaimana mencegah pelecehan seksual agar tidak terjadi di angkot," kata Ariza seperti dikutip redaksi.

Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, masalah pelecehan seksual tidak boleh dianggap enteng dan harus diselesaikan bersama.

"Kalau kita tidak melapor, tidak akan ketahuan. Jadi, harus berani melaporkan," sambungnya.

Berdasarkan data dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Anak dan Perempuan DKI Jakarta, pada 2020 ada 8 kasus pelecehan seksual yang terjadi, pada 2021 sebanyak 7 kasus, dan pada 2022 terjadi peningkatan mencapai 15 kasus sampai dengan bulan Juli.

Karena itu, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu, mengajak warga Jakarta untuk melakukan pencegahan di hulu, antara lain dengan lebih berhati-hati dan berani melaporkan apabila ada tindakan asusila atau pelecehan seksual, termasuk tindakan asusila yang terjadi di angkutan publik seperti angkot melalui Pos Layanan P2TP2A dengan nomor telepon 081317617622 yang dapat dihubungi 24 jam setiap hari atau melalui Call Center 112.

"Warga harus berani melaporkan. Banyak warga tidak berani melaporkan, segera laporkan tidak usah malu,  mari hadapi bersama," pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Wagub Ariza juga menyebut bahwa sejauh ini memang tidak ada pemisahan tempat duduk penumpang laki-laki dan perempuan di dalam angkot, pemisahan tempat duduk baru terdapat pada bus Transjakarta dan KRL Commuter Line.

Untuk itu, dalam menangani serta mencegah kekerasan maupun pelecehan terhadap perempuan dan anak, Pemprov DKI Jakarta telah membentuk POS Sahabat Perempuan dan Anak (POS SAPA) pada moda transportasi publik yang mana di dalamnya dilengkapi dengan nomor aduan 112 dan petugas terlatih dalam menangani kasus-kasus terkait.

POS SAPA sudah hadir di 23 halte Transjakarta, 13 stasiun MRT dan 6 stasiun LRT. Ke depannya, POS SAPA akan terus ditambahkan, termasuk menjangkau layanan angkot.

Untuk diketahui, pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam program JakLingko sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang di dalamnya memuat kurikulum layanan prima, termasuk penanganan atau cara bertindak dalam menghadapi keadaan darurat melalui program Sertifikasi Pengemudi Angkutan Umum.

Pemasangan CCTV di berbagai stasiun, halte, terminal dan kendaraan umum juga sedang dilakukan, untuk mendeteksi sekaligus mengurangi potensi tindakan asusila.

Bahkan, pada JakLingko, sistem ticketing terintegrasi akan melakukan penerapan konsep "face recognition yang diyakini akan meningkatkan rasa nyaman para penumpang, terutama perempuan dan anak. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA