Rencananya balapan ini akan dilakukan selama dua seri dalam dua hari, yakni pada 3-4 Juni 2023.
“Memang
ada dua seri balapan yang berbeda, dan ada kemungkinan
night
race,†kata Vice President Communication Organizing Committee
Formula E Jakarta, Iman Sjafei diberitakan
Kantor Berita
RMOLJakarta, Selasa (5/7).
Iman mengatakan, balapan
malam hari pernah diterapkan oleh Singapura namun untuk turnamen Formula
1. Saat ini, pihaknya masih mempelajari teknis menggelar balapan malam
hari karena dari sisi persiapan tentu berbeda, terutama segi pencahayaan
(
lighting).
“Mereka (FIA) sudah mulai
kirimkan untuk lampunya, kebutuhan sumber dayanya dan lain-lain yang
memang berbeda kalau misalnya digelar siang atau sore,†kata Iman.
Menurut
dia, tata letak pencahayaan untuk menggelar turnamen malam hari
memiliki cara khusus. Karena itu, pihak panitia tidak bisa sembarangan
menaruh lampu untuk pencahayaan turnamen Formula E.
“Untuk lampunya saja sudah ribet banget sebenarnya,†kata Iman.
Hingga
kini, FIA masih menunggu konfirmasi Jakarta apakah sanggup menggelar
balapan malam hari atau tidak. Adapun FIA sendiri memberi tenggat waktu
sampai September 2022 mendatang untuk menentukannya.
“Keputusan
finalnya dari Jakarta juga belum keluar. Sebenarnya Jakarta belum
mengiyakan benar dua hari, karena memang masa habis kalendernya sampai
September,†kata Iman.
Ajang balap Formula E akan kembali digelar
di Jakarta pada 2023 mendatang. Turnamen mobil listrik itu dijadwalkan
digelar sebanyak dua kali di Jakarta International E-Prix Circuit
(JIEC), Ancol, Jakarta Utara pada 3-4 Juni 2023 nanti.
Hal
tersebut terungkap dari agenda resmi Federasi Automobil Internasional
(FIA) dalam kalender tahun 2023. Dalam kalender itu tercantum, turnamen
akan mulai dari Januari hingga Juli 2023.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: