Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemenag: Tokoh Pendidikan Perlu Divaksin Anti Radikalisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Kamis, 30 Juni 2022, 22:09 WIB
Kemenag: Tokoh Pendidikan Perlu Divaksin Anti Radikalisme
Diskusi publik bertajuk "Moderasi Beragama Bagi Tokoh Pendidikan" di Rembang, Kamis (30/6)/Ist
rmol news logo Sektor pendidikan dinilai sebagai wilayah yang sangat strategis untuk memperkuat spirit moderasi beragama. Demikian disampaikan epala Pusat Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag RI, Mohsen.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ia menjelaskan sektor pendidikan perlu jadi perhatian serius untuk mencegah radikalisme dan ekstremisme sejak dini. Mohsen bahkan menyarankan agar dilakukan 'vaksinasi' anti radikalisme terhadap para tokoh pendidikan.

Artinya, kata Mohsen, wawasan toleransi dan moderasi beragama perlu digenjot di semua level pendidikan. Dengan demikian, bangunan pemahaman moderasi beragama akan terbangun dengan kokoh.

"Tokoh pendidikan perlu divaksin anti radikalisme dan anti ekstremisme, sehingga tercipta imunitas yang kuat," kata Mohsen dalam diskusi publik bertajuk "Moderasi Beragama Bagi Tokoh Pendidikan" di Rembang, Kamis (30/6).

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Choliel Barro' mengaku sepakat bahwa sektor pendidikan merupakan wilayah strategis untuk melalukan pencegahan radikalisme dan ekstremisme.
"Justru di sektor pendidikan, wilayah atau sektor yang strategis untuk mengurangi upaya-upaya ekstremisme beragama," ungkap Gus Hanies sapaan akrab Hanies Choliel Barro'.

Gus Hanies menegaskan bahwa dalam praktik moderasi beragama, hal yang paling penting sejatinya adalah untuk mengurangi dan mengikis kekerasan beragama.

Sebab dengan kesadaran moderasi beragama diharapkan bisa mencegah terjadinya praktik radikalisme dan ekstremisme.

"Jadi yang musti kita tekankan dari pemerintah soal moderasi beragama ini sejatinya mengurangi atau mengikis kekerasan dan menghindari ekstremisme dalam praktek beragama. Intinya itu saja," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA