Dinas Pendidikan Jawa Barat memastikan tidak ada upaya pengerahan para pelajar lewat surat edaran resmi terkait aksi dari para pelajar tersebut.
Aksi para pelajar ini dilakukan di sepanjang rute yang dilalui oleh rombongan mobil jenazah Eril ke pemakaman di Desa Cimaung, Kabupaten Bandung.
"Menurut KCD surat itu tidak pernah ada, hanya kesigapan staf adm membuat draf surat tapi belum resmi dikeluarkan. Makanya tidak ada nomor suratnya," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi, di Bandung, Senin (13/6).
Pihaknya mendapatkan aspirasi dari forum siswa, komunitas pelajar, maupun organisasi yang hendak mendoakan Eril. Mereka berdiri di sejumlah titik dalam rute yang akan dilalui jenazah Eril menuju makam.
"Jadi ada aspirasi dari komunitas pelajar maupun organisasi. Mereka akan memberikan penghormatan, mendoakan dan shalawat kepada jenazah ananda Eril di sepanjang rute perjalanan menuju makam," jelas Dedi, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
"Saya mempersilakan kepada siswa dan siswi. Karena ananda Eril ini kan putra dari pemimpin kita di Jabar," imbuhnya.
Menurut Dedi, almarhum Eril pantas menjadi panutan bagi siswa dan siswi, baik dari segi akademik maupun pribadinya. Karena itu pula yang menjadi alasan dari siswa maupun siswi mengajukan aspirasi untuk menyambut jenazah di perjalanan sebagai penghormatan terakhir.
"Karena kita tahu, pribadi ananda Eril ini sangat menjaga dan peduli kepada orang sekitarnya. Sebelum mengalami musibah di Sungai Aare pun almarhum memastikan keluarganya untuk
safe," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: