Sekretaris Masjid Agung Al-Furqon, Hery Darso mengatakan, pengurus masjid hanya ingin mengingatkan kepada walikota, bahwa pembangunan relief Bung Karno tidak sesuai dengan syariat penataan di lingkungan masjid.
"Tentunya yang namanya masjid itu disterilisasi dari hal yang menyerempet syirik. Nah untuk menjaga hubungan baik ini, kami ingin mengingatkan agar tidak terjadi polemik di masyarakat," kata Hery Darso saat ditemui
Kantor Berita RMOLLampung di ruang kerjanya, Jumat (10/6).
Pada prinsipnya, lanjut Hery, pengurus mendukung apapun pembangunan dalam rangka mempercantik Masjid Agung Al-Furqon. Namun harus relevan dengan keagamaan, seperti relief Walisongo yang telah terpasang.
"Pembangunan relief itu masih berjalan. Kita menyurati walikota untuk dipertimbangkan, karena ini tangung jawab pengurus dunia hingga akhirat," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandar Lampung juga berencana membangun monumen Bung Karno yang berdiri sambil berdoa. Namun dengan mempertimbangkan syariat maka dibangun di Jalan Gatot Subroto.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: