Demikian disampaikan Direktur Center of Human and Economic Development Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (CHED ITB-AD) Roosita Meilani Dewi dalam keterangannya, Minggu (5/6).
"Ancaman tembakau terhadap lingkungan sangat jelas terbukti dengan dampak tembakau sejak dari hulu hingga hilir," kata Roosita.
Hari lingkungan hidup dunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Sementara, hari tanpa tembakau sedunia jatuh setiap tanggal 31 Mei.
Roosita menyayangkan, sikap Pemerintah Indonesia yang sampai saat ini belum meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau atau
Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).
Pasalnya, kata dia, puntung rokok merupakan bentuk sampah yang paling mudah ditemui di sekitar kita.
Dia mengungkapkan, menurut komunitas penyelam
Divers Clean Action (DCA) sampah puntung rokok diketahui mendominasi sampah di kawasan pantai khususnya di kawasan daerah wisata.
"Secara global, lebih dari enam triliun batang rokok diproduksi setiap tahun. Mayoritas dari hampir 6 triliun batang rokok yang dihisap setiap tahun dibuang sembarangan," ungkapnya.
Lanjutnya, filter pada rokok terdiri dari bahan plastik yang sangat berbahaya bagi pantai dan lautan. Bahkan, diperkirakan 4,5 triliun puntung rokok dibuang setiap tahun di seluruh dunia.
"Puntung rokok menyumbang lebih dari 766 juta kilogram sampah beracun setiap tahun. Mereka juga merupakan salah satu sampah plastik yang paling sering dijumpai di pantai, membuat ekosistem laut lebih rentan terhadap kebocoran mikroplastik," jelasnya.
Oleh karena itu, masih kata Roosita, CHED ITB-AD sebagai pusat studi yang salah satu fokusnya dalam pengendalian tembakau menggelar Pekan Kreatif Ahmad Dahlan dengan rangkaian kegiatan yaitu Ahmad Dahlan Mural Day dan Lomba Video Kreatif.
Selain itu, CHED ITB-AD juga menggelar deklarasi dukungan “Lingkungan Sehat Tanpa Rokok†dan Gerakan Puntung Rokok di Bundaran Hotel Indonesia, serta pembagian benih tanaman di kawasan
car free day dan stasiun MRT.
"Kegiatan ini untuk menunjukkan kepada masyarakat besar dan beratnya ancaman tembakau (rokok) bagi diri, orang sekitar, lingkungan luas dan masa depan generasi mendatang," pungkasnya.
Rangkaian kegiatan ini juga didukung oleh Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah, organisasi pencinta alam dan Organisai Pengendalian Tembakau di Jakarta dan sekitarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: