Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan bahwa penanganan jebolan tembok pelindung yang berbatasan langsung dengan laut itu merupakan tindak lanjut dari hasil koordinasi yang dilakukan oleh beberapa pihak.
Diantaranya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, BPBD Kota Semarang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), PT Pelindo dan pihak lainnya.
Muhari menjelaskan, untuk mengatasi banjir rob di Tanjung Mas Lintas, BPBD antar kabupaten/kota bergotong-royong untuk membantu penanganan darurat.
"Mulai dari BPBD Kota Salatiga, BPBD Kabupaten Kudus, BPBD Kabupaten Blora, BPBD Kabupaten Grobogan, BPBD Kabupaten Semarang, BPBD Kabupaten Temanggung, BPBD Kabupaten Banjarnegara dan BPBD Kabupaten Wonosobo," jelas Muhari.
Selain dari BPBD, bantuan personel juga datang dari Polda Jawa Tengah, Polrestabes Semarang, SAR Polairud Jawa Tengah, TNI AL Lanal Semarang, TNI AD Kodim 0713 BS Semarang, TNI AD Kodam V Diponegoro dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.
Secara teknis kata Muhari, proses penanganan darurat itu dilakukan dengan membuat tanggul sementara. Tujuannya, untuk menutup jebolan tembok pelindung.
Tim gabungan menggunakan 3.500 kantong pasir dari Pelindo, 1.000 kantong pasir dari PT. Lamicitra Nusantara, 2 truk tronton kantong pasir dari DPU Kota Semarang dan BBWS dan geobag dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Tim gabungan itu juga menggunakan potongan bambu dan peralatan lain seadanya untuk menambal dua titik tembok penahan yang jebol sepanjang 20 meter di PT Lamicitra Nusantara dan 7 meter di sisi barat," pungkas Muhari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: