Salah satu peternak asal Paron, Riko Fian mengatakan, harga sapi di pasar hewan turun drastis saat ini. Di mana harga sapi yang semula berkisar Rp 20 juta per ekor, kini berkisar Rp 14 juta per ekor.
Hal ini terjadi sejak wabah PMK membuat transaksi langsung dari masyarakat sangat jarang terjadi. Sehingga sapi hanya laku dengan dijual kepada sesama pedagang sapi atau blantik dengan harga miring.
"Anjloknya harga sapi sudah terjadi sekitar dua minggu yang lalu sampai hari ini. Bahkan anjloknya harga sampai separuh dari yang kita beli dulunya," ungkap Riko Fian, Rabu (25/5).
Kepada
Kantor Berita RMOLJatim, Riko menegaskan, meskipun harganya jatuh di pasaran pihaknya terpaksa tetap menjual dagangan sapinya. Jika tetap memburu harga normal, ia khawatir akan lebih merugi karena harus menanggung biaya pemeliharaan di kandang.
"Meskipun harga jatuh terpaksa tetap kita jual. Karena kita belum tahu juga sampai kapan wabah PMK ini berakhir. Kalau kita memburu harga normal jelas itu malah dibuat rugi banyak," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.