Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan, berakhlak memiliki makna hubungan antara makhluk dengan kholiq atau sang pencipta.
"Jadi dalam suksesnya ASN menjalankan tugasnya sesuai
branding yang dihadirkan Kementerian PANRB bahwa BerAKHLAK itu menyangkut nilai-nilai seperti berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif,†tutur Mahyeldi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/5).
Buya Mahyeldi melanjutkan, BerAKHLAK terjadi dan terbentuk ketika hubungan manusia di dalam kerja berjalan baik dengan sang kholiq atau dengan Allah SWT.
Hal ini juga tercantum dalam UUD 1945 bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia lahir atas berkat, rahmat, dan karunia Allah Yang Maha Kuasa.
"Dan di dalam pembukaan UUD itu berbunyi bahwa kemerdekaan yang kita raih ini atas berkat rahmat Allah serta pertolongan darinya," ujarnya.
Ia berharap
launching core values ini dapat diinternalisasikan di tingkat Kabupaten/Kota, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. Sehingga apa yang dicita-citakan bisa terlaksana.
"Untuk itu, kami minta kepada BKD, BPSDM memfasilitasi kegiatan selanjutnya bersama Kemendagri, Kemen PANRB, dan ESQ," sambungnya.
Sementara itu, Motivator Ary Ginanjar menyampaikan pujian kepada Sekjen Kemendagri yang memberikan contoh
launching BerAKHLAK di kampungnya, yakni di Karimun.
“Juga kepada Pak Alex Denni (Deputi SDM Aparatur Kemenpan RB) yang ternyata orang Minang. Saya
support beliau karena
e-Government tetap berbasis nilai-nilai BerAKHLAK dan bisa diterjemahkan secara digital. Saya tidak mau program ini sampai gagal," paparnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.