Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan bahwa sejauh warga meninggal ada lima orang.
Dwi menjelaskan, satu dari lima kasus meninggal berstatus probable hepatitis akut misterius. Sedangkan empat lainnya meninggal saat proses pemeriksaan.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun menyatakan Dinas Pemprov DKI Jakarta terus berupaya memastikan penyebab penyakit tersebut yang diduga salah hepatitis akut.
“Kalau bisa diketahui baru keluar dari kelompok penyakit hepatitis misterius,†demikian kata Dwi seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta, rabu (18/5).
Adapun penyebaran kasus dugaan hepatitis akut misterius diantaranya, Jakarta Pusat ada 3 orang, Jakarta Utara ada 4 orang, Jakarta Barat ada 7 orang, Jakarta Selatan ada 2 orang, Jakarta Timur ada 4 orang, dan Luar DKI Jakarta ada 4 orang.
Kemunculan hepatitis akut diduga diakibatkan adenovirus dan tidak termasuk ke dalam kelompok hepatitis A, B, C, D, maupun E.
Sudah lebih dari 200 kasus tercatat di 20 negara dan WHO telah menetapkannya sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) global.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: