Hasil positif dalam penerapan sekolah berbasis BLUD tersebut dibuktikan oleh SMKN 9 Kota Bandung. Di sekolah tersebut terdapat beberapa fasilitas seperti kelas kecantikan, ruang tata boga, hingga penyediaan kamar hotel yang menjadi pemasukan per tahun.
Bahkan, sekolah tersebut mampu menghasilkan Rp 2 miliar setahun berkat penerapan BLUD. Hal itu menunjukan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) pendidikan di Jabar mampu beradaptasi dalam menghasilkan prestasi.
"Akhirnya SDM di Jabar mampu beradaptasi dengan prestasi. SMKN 9 Kota Bandung dapat penghasilan Rp 2 miliar per tahun karena hasil dari keputusan tersebut," kata Ridwan Kamil dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (9/5).
Setelah meninjau fasilitas yang akan dijadikan contoh untuk beberapa sekolah lainnya, Ridwan Kamil menilai raihan tersebut terwujud berkat kerja sama antara Dinas Pendidikan Jabar dan beberapa stakeholder. Sehingga, dapat menghasilkan lulusan SMK yang memiliki masa depan.
"Pendidikan itu elemen terpenting dalam kehidupan manusia untuk meningkatkan harkatnya. Eksistensi manusia masa depan akan gemilang kalau pendidikannya disiapkan," ujar Emil sapaannya.
Dia menuturkan, fasilitas di SMKN 9 Kota Bandung merupakan respon nyata dari pendidikan di Jabar yang bisa selangkah lebih maju untuk menatap adaptasi kebiasaan baru di masa yang akan datang.
"Masa depan dunia itu salah satunya melahirkan mobil listrik, itu contoh adaptasi, wujud dari pendidikan yang beradaptasi dengan perkembangan zaman," tuturnya.
Selain basis BLUD di SMK, Disdik Jabar juga telah menyiapkan beberapa kurikulum untuk menumbuhkembangkan karakter pelajar yang adaptif terhadap perubahan zaman.
"Jabar menyiapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Jabar, yaitu Kurikulum Jabar Masagi, Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi, dan Kurikulum Industri," lanjutnya.
Dengan demikian, ia berharap melalui kurikulum tersebut insan pendidikan di Jabar bisa cakap digital. Tak lupa, Emil juga meminta Kadisdik Jabar untuk memberikan apresiasi kepada kepala sekolah yang berprestasi dengan perubahan-perubahan brilian.
"Teorinya jangan sampai insan pendidikan tidak beradaptasi dengan kecanggihan teknologi. Saya ingin Kadisdik memberikan apresiasi kepada institusi di bawahnya sehingga orang bersemangat," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.