Bahkan, masyarakat yang mudik dan kembali ke kota asal ditambah membawa sanak saudara untuk mencari peruntungan di kota-kota besar pun menjadi tradisi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2019 jumlah imigrasi dari luar ke Tangerang Selatan, Banten, mencapai 40 ribu penduduk baru.
Sementara Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, tidak mempersoalkan kehadiran pendatang baru di Tangsel. Dengan catatan, pendatang baru harus mempunyai tujuan yang jelas.
"Soal mereka mau datang ke wilayah Tangsel, kami bergembira karena mereka percaya kepada Tangsel dan ini hak asasi. Tapi, bahwa mereka secepat mungkin melapor ke RT setempat siapa namanya, dari mana, terus mau ngapain," kata Benyamin dalam keterangannnya, Senin (9/5).
"Mau tamasya, liburan atau mencari pekerjaan, saya berharap punya keterampilan khusus," imbuhnya seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLBanten.
Bahkan, jika pendatang baru di Tangsel yang memiliki keterampilan khusus, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel siap memfasilitasi pelatihan dari Disnaker.
"Apa saja, komputer, apa saja yang bisa dibutuhkan dunia kerja di wilayah kita. Engga ada masalah buat kita asal tercatat saja di RT setempat," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.