Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ikamba: Capaian IPM Banda Aceh Tidak Sejalan dengan Angka Pengangguran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 09 Mei 2022, 03:49 WIB
Ikamba: Capaian IPM Banda Aceh Tidak Sejalan dengan Angka Pengangguran
Pusat Kota Banda Aceh/Net
rmol news logo Ikatan Mahasiswa Kota Banda Aceh (Ikamba) menyambut positif keberhasilan tingkat pertumbuhan indeks pembangunan manusia (IPM) di Banda Aceh yang menempati posisi kedua IPM di Indonesia dengan poin 85,71.

Banda Aceh berada di bawah Yogyakarta di posisi pertama dengan angka 87,18 dan Jakarta Selatan di peringkat ketiga dengan angka IPM sebesar 84,90.

Indikator dari IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Ketua Umum Ikamba, Akbar Anzulai mengatakan, IPM yang dicapai Banda Aceh saat ini merupakan hasil kerja keras banyak stakeholder mulai dari Pemerintah Kota Banda Aceh hingga masyarakat yang sadar atas kemajuan kota.

Namun di sisi lain, menurutnya prestasi yang didapatkan Banda Aceh saat ini harus menjadi stimulus bagi pemerintah kota agar dapat membuka banyak lapangan kerja.

"Jadi prestasi-prestasi yang sudah diraih jangan terjebak di euforia belaka, namun harus menjadi standar untuk lebih maju dan bertumbuh lagi," kata Akbar dikutip Kantor Berita RMOLAceh , Minggu (8/9).

Akbar mengatakan, ketika IPM meningkat, angka pengangguran seharusnya juga menurun. Namun, angka pengangguran terbuka di Banda Aceh justru mengkhawatirkan.

Mengutip data BPS pada 2021, jumlah pengangguran terbuka di Banda Aceh mencapai 8,94 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari 100 orang angkatan kerja, terdapat 8 sampai 9 orang yang menganggur.

TPT Kota Banda Aceh Tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 0,6 poin dari tahun 2020. Salah satu penyebabnya adalah aktivitas perekonomian mulai membaik setelah terjadi pandemi Covid-19 pada 2020 lalu di mana sebagian besar pelaku usaha melakukan pengurangan pegawai.

Harapannya dengan momentum pemulihan ekonomi pasca badai Covid-19 Pemerintah Kota Banda Aceh lewat kebijkannya dapat mengevaluasi ruang-ruang masalah yang masih harus diselesaikan khususnya soal pengangguran terbuka ini.

"Apalagi yang lebih mengkhawatirkan masih banyak sarjana yang masih belum mendapatkan pekerjaan dengan jumlah angkatan kerja yang akan terus bertambah," demikian Akbar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA