Debi dinyatakan hilang sejak Sabtu dini hari (7/5), saat mendaki bersama 13 orang teman lainnya. Dia sempat terpisah dengan rombongan dan dinyatakan hilang.
Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko mengatakan langsung bergerak saat menerima laporan dari keluarga Debi.
Wimboko mengungkapkan, petualang berusia 18 tahun itu ditemukan dalam keadaan selamat.
"Setelah ditemukan titiknya, tim gabungan turun untuk melakukan evakuasi korban menggunakan troli penambang belerang," ujar Wimboko dikutip
Kantor Berita RMOLJatim.
Dia menjelaskan, setelah berhasil dievakuasi korban langsung diangkut ke Paltuding menggunakan troli penambang belerang untuk selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sempol untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Kondisi korban pada saat ditemukan memang dalam kondisi lemas. Tapi, tak ada patah atau pun luka-luka berat. Tapi karena memang sudah tidak makan sejak hilang kemarin, jadi kondisinya lemas. Langsung dilarikan ke Puskesmas Sempol, kalau perlu dirujuk nanti bisa dirujuk," sambungnya.
Sambungnya, proses pencairan survivor sendiri berlangsung sejak pukul 7.00 pagi. Yakni dengan membagi tim pencarian yang terdiri dari Basarnas, BPBD Bondowoso, TNI-Polri, Sar TWA Gunung Ijen, serta masyarakat sekitar.
"Tadi pencarian dibagi menjadi empat tim. Jumlah per timnya beragam, dari lima orang sampai ada yang 12 orang," urainya.
Kata Wimboko lagi, diperkirakan salah satu kemungkinan Debi terjatuh, karena kejadiannya di malam hari dan korban tidak memahami medan pendakian.
"Pada saat itu (ditemukan pertama kali) survivor dalam kondisi duduk menggunakan sarung dan memang dalam kondisi demikian," katanya.
Ia pun menghimbau seluruh wisatawan yang mau mendaki ke Kawah Ijen dapat dilakukan dengan aman, asal pendakiannya mengikuti aturan dari pemandu wilayah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: