Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut, Dinkes Jatim Diminta Segera Bentuk Tim Khusus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 08 Mei 2022, 02:28 WIB
Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut, Dinkes Jatim Diminta Segera Bentuk Tim Khusus
Ilustrasi/Net
rmol news logo Dinas Kesehatan Jawa Timur diminta untuk bentuk tim guna menyikapi persoalan Hipatitis Akut misterius. Hal ini penting dilakukan guna melakukan pencegahan dan menghindari kasus ini tidak menjadi pandemi di Jatim.

"Dinkes bisa menggerakkan kembali tim Covid-19 yang ada guna melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait jenis penyakit ini agar masyarakat bisa melakukan antisipasi dini," ujar anggota Komisi E DPRD Jatim, Hadi Dediyansah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (7/5).

Menurut Cak Dedi, sapaan akrab Hadi Dediyansah, ini perlu dilakukan agar masyarakat tidak resah dan bisa tenang dengan merebaknya info terkait penyakit Hepatitis Akut ini.

Apalagi sebelumnya ada info yang cukup viral bahwa ada 144 kasus sudah masuk Jatim. Yang akhirnya diklarifikasi oleh Dinkes Jatim bahwa mereka bukan terkena Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya.

"Masyarakat harus terus dilakukan edukasi dan informasai yang benar. Agar tidak menimbulkan kepanikan terkait penyakit ini. Apalagi saat ini di media sosial informasi terkait penyakit ini sudah cukup viral dan simpang siur," ujar Cak Dedi.

"Masyarakat baru saja tergerak perekonomiannya setelah pandemi covid- 19. Jangan info yang tidak benar terkait penyakit ini kembali membuat masyarakat kembali resah," lanjutnya.

Dijelaskan Cak Dedi, Dinkes dan kalangan akademisi juga harus terus melakukan kajian terkait virus ini. Kajian ini sangat diperlikam untuk lakukan deteksi dini terkait oenyebaran virus ini agar tidak menjadi pandemi serius di masyarakat.

"Rumah sakit di Jatim juga harus siap dengan pasien dengan penyakit ini bila ditemukan. Enggak usah terburu buru menyiapkan ruangan khusus sepeeti Covid kemarin. Tetap seperti saat ini, yang penting tim medis rumah sakit siap," pintanya.

"Posko pemantauan kalau perlu dibentuk di masing-masing rumah sakit sebagai pemantauan dan penanganan secepatnya bila ditemukan kasus. Sehingga penanganan dini bisa dilakukan," imbuhnya.

Politikus Partai Gerindra ini juga meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik terkait Hepatitis Akut ini.

"Kewaspadaan perlu namun jangan menjadi kepanikan yang berlebihan. Yakin bahwa setiap penyakit ada obatnya. Saya yakin masyarakat kita pasti sudah memiliki antisipasi terkait penyakit Hepatitis atau yang lebih dikenal sakit kuning ini. Meski saat ini secara medis belum ditemukan penyebab penyakit Hepatitis Akut misterius ini," pungkas anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan (Dapil) I Surabaya ini.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mempublikasikan tentang KLB Hepatitis akut misterius ini pada 15 April 2022. Publikasi diumumkan setelah Inggris Raya melaporkan adanya peningkatan kasus signifikan pada pasien Hepatitis di mana tak ditemukannya virus A-E dalam penelitian laboratorium.

Barulah kemudian pada akhir April, kasus Hepatitis yang Tidak Diketahui Penyebabnya ini menyerang Indonesia. Tercatat, ada 3 pasien anak yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, yang diduga terpapar penyakit ini.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA