Kepala Tata Usaha Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Maulizan mengatakan, selain penumpang, KMP BRR dan KMP Aceh Hebat juga mengangkut 1.085 unit kendaraan roda empat dan 3.343 unit kendaraan roda dua.
Kondisi ini menyebabkan antrean panjang hingga ke luar Pelabuhan Ulee Lheue. Kapasitas parkiran pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue hanya bisa menampung 210 unit kendaraan roda empat.
"Mobil yang masuk siang berangkat pada keesokan harinya. Artinya mereka menginap dulu satu malam menunggu jadwal kapal," ujar Maulizan seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLAceh, Jumat (6/5).
Dikatakan Maulizan, rata-rata kapal hanya bisa memuat 30 unit mobil untuk sekali pelayaran. Bahkan sampai hari ini, masih terjadi antrean kendaraan roda empat yang menuju Sabang. Antrean didominasi oleh kendaraan dengan nomor polisi luar Aceh, seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau.
Sejumlah penumpang mengaku nyaman dengan pelayanan pengelola pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue. Saiful Hadi, salah seorang wisatawan asal Batam, Kepulauan Riau, mengatakan bahwa sampai saat ini dia dan keluarga tidak mengeluhkan pelayanan selama berada di pelabuhan.
"Alhamdulillah di sini juga tidak ada kutipan apapun selama mobil terparkir ataupun menunggu antrian," ujar Saiful Hadi.
Saiful dan keluarga berencana menghabiskan waktu dua hari di Sabang. Hal sama juga disampaikan oleh Amilus, 57 tahun, warga Jakarta. Menurutnya, rencana liburan ke Sabang dipersiapkan sejak jauh hari. Dia datang bersama istri dan tiga anaknya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: