Setidaknya, stadion yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara itu dipasok energi sebesar 5.540.000 volt ampere (VA) atau setara 5,54 megavolt ampere (MVA).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya), Doddy B. Pangaribuan mengatakan, untuk mengalirkan listrik ke JIS, PLN bersama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun gardu distribusi khusus.
“Dengan berdirinya gardu ini, maka ikon baru ibukota ini sudah dapat beroperasi dengan optimal,†kata Doddy diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta.
Menurut Doddy, PLN sangat mendukung setiap pembangunan di Jakarta, termasuk JIS, dengan pasokan listrik yang cukup dan andal. Selain itu, PLN dan Jakpro sudah menjalin hubungan dengan baik, sehingga dalam proses koordinasi kelistrikan semuanya berjalan lancar.
“Koordinasi PLN dan Jakpro itu dimulai dari masa perencanaan sampai
energize. Bahkan kami juga terlibat dalam setiap uji coba yang diadakan oleh JIS seperti uji coba lampu maupun
sound system,†kata Doddy.
Bahkan, menurut Doddy, pasokan listrik ke JIS ini didorong untuk mendapatkan sertifikat Greenship Platinum. Pihaknya tengah menyiapkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk stadion berkapasitas 82 ribu penonton ini.
REC merupakan instrumen yang merepresentasikan atribut energi baru terbarukan (EBT) dari setiap Mega Watt hours (MWh) listrik yang diproduksi oleh pembangkit EBT PLN.
Dengan menggunakan REC, maka JIS dapat membuktikan bahwa energi yang mereka gunakan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.
Selain mendapatkan sertifikat energi ramah lingkungan, konstruksi bangunan JIS juga dinobatkan dengan skor 63 pada sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI).
Skala maksimalnya adalah 77. Bangunan hijau platinum ini merupakan penilaian tertinggi untuk bangunan gedung yang ramah lingkungan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: