Menurut tokoh intelektual Betawi, Beky Mardani, meski tak lagi menyandang predikat Ibukota Negara, Jakarta tetap akan kental dengan budaya Betawi.
"Perpindahan Ibukota nantinya tidak akan menghilangkan kearifan lokal orang Betawi, seperti ondel-ondel, gambang kromong, tanjidor, silat, dan budaya lainnya," katanya seperti dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta, Senin (28/3).
Usai tak lagi menyandang status IKN, Jakarta memang diproyeksikan menjadi kota bisnis global dan pusat perekonomian. Beky memandang, masyarakat dari daerah lain dan mancanegara tetap akan datang ke Jakarta setelah tidak lagi berstatus IKN.
Beky menilai, sistem tata pemerintahan Jakarta juga harus ditetapkan sebagai daerah otonomi tingkat satu setelah tidak berstatus IKN.
"Jika otonomi tidak diubah, maka harus ada penguatan pada peran dan fungsi semacam Majelis Adat Betawi (MAB)," tuturnya.
Mantan Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) periode 2018-2021 ini mencontohkan Papua. Di mana sistem tata pemerintahan tidak hanya dikelola ekskutif dan legislatif, tapi juga oleh Majelis Rakyat Papua (MRP).
"Fungsi MAB sebagai lembaga konsultasi pemerintah provinsi dalam pengambilan kebijakan strategis. MAB ini juga akan memperkuat peran dan posisi nilai kearifan lokal Betawi. Sehingga, tidak hilang dalam sistem pemerintahan Jakarta," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: