Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Usulkan Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Penjelasan Gubernur Aceh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 17 Maret 2022, 10:25 WIB
Usulkan Pocut Meurah Intan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Penjelasan Gubernur Aceh
Pocut Meurah Intan/Repro
rmol news logo Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengusulkan salah satu tokoh pejuang perempuan Aceh, Pocut Meurah Intan, menjadi pahlawan nasional. Pocut Meurah Intan dinilai dapat menjadi inspirasi dan menggugah semangat generasi muda.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

“Mudah-mudahan semangat kepahlawanan beliau dapat semangat kita semua dalam membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi,” kata Nova, saat dijamu makan malam oleh Bupati Blora, Arief Rohman, beserta Unsur Forkopimda Blora, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, di Blora, Jawa Tengah, Rabu (16/3).

Nova berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jateng dan Kabupaten Blora, karena telah merawat dan menjaga makam Pocut Meurah Intan yang merupakan pahlawan perempuan dari Tanah Rencong itu.

“InsyaAllah, tahun ini Pemerintah Aceh juga akan melakukan pemugaran terhadap makam Pocut Meurah Intan,” ujar Nova, dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Nova berharap, kunjungannya ke Jawa Tengah dapat menjadi awal dari peningkatan hubungan kemitraan dan persahabatan antara pemerintah Aceh dengan Pemprov Jateng serta Pemkab Blora.

“InsyaAllah, sebelum menuju ke kampus Akamigas, kami akan terlebih dahulu berziarah untuk mengunjungi makam salah seorang pahlawan perempuan asal Aceh yaitu Pocut Meurah Intan atau dikenal juga dengan nama Pocut Meurah Biheu,” tutur Nova.

Nova menjelaskan, Pocut Meurah Intan merupakan sosok pejuang Aceh, salah seorang srikandi yang namanya masih begitu hidup di dalam dada masyarakat Aceh hingga saat ini. Ia dikenal kegigihannya perjuangan beliau mengusir penjajah dari Bumi Nusantara ini.

“Bersama suaminya, Tuanku Abdul Majid, Pocut Meurah Intan dikenal sebagai tokoh dari Kesultanan Aceh yang paling anti-Belanda,” sebut Nova.

Menurut catatan sejarah, perjuangan Pocut Meurah terjadi di akhir abad 19 sampai awal abad 20. Pada 11 November 1902. Pocut dikepung oleh serdadu khusus Belanda dari Korps Marchausse dan terdesak. Dengan dua tetakan luka di kepala, dua di bahu, sementara satu urat kening dan otot tumitnya putus, Pocut terbaring di tanah penuh dengan darah dan lumpur.

“Namun beliau tetap tidak menyerah dengan rencong yang masih tergenggam kuat di tangannya. Semangat pantang menyerahnya ini ternyata sangat dikagumi Belanda, bahkan beliau diberi gelar Heldhafting atau yang gagah berani,” jelas Nova.

Sehingga, berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, pada 6 Mei 1905, beliau beserta putranya, Tuanku Budiman, dan seorang anggota keluarga kesultanan bernama Tuanku Ibrahim diasingkan ke Blora, Jawa Tengah.

Di Blora pula, Pocut Meurah Intan berpulang ke Rahmatullah pada 19 September 1937, dan dimakamkan di Desa Temurejo.

“Atas nama seluruh masyarakat Aceh, kami menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Blora, yang selama ini telah memberikan perhatian dalam merawat dan menjaga makam Pocut Meurah Intan,” tutup Nova. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA