Aksi mogok kerja yang dilakukan 75 orang pekerja tersebut, menuntut tanggung jawab Deni Nugroho, selaku Projek Manager Tol Plane Semarang-Demak, untuk membayar gaji sebesar Rp 4 juta-5 juta rupiah yang belum dibayar sejak tanggal 7 Maret lalu.
Heri Pramono, wakil mandor pekerja proyek Jalan Tol Semarang-Demak, mengaku, hampir setiap bulan pihak penanggung jawab selalu terlambat memberikan gaji.
"Dari awal kerja, mesti terlambat, dan kita pasti harus demo dulu baru dikasih. Di samping itu, Pak Deni juga nggak bisa ditemui, dengan alasan berada di luar kota," ujar Heri.
Dalam aksinya, para pekerja sempat memblokir pintu utama ke area perusahaan yang juga digunakan untuk pembuatan tiang pancang Jalan Tol Semarang-Demak, yang berada di Desa Batu, Demak tersebut.
"Kami mogok kerja sudah dua minggu ini. Intinya, sebelum gaji diberikan, kami akan mogok, sampai tuntutan kami dipenuhi," pungkas Heri.
Sementara itu, hingga saat ini, baik Deni Nugroho ataupun pihak perusahaan, enggan memberikan keterangan.
"Tidak boleh masuk, Pak Deni masih rapat audit di dalam," ujar salah seorang petugas keamanan PP Urban seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJateng.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: