Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terduga Teroris di Sukoharjo, Dokter yang Tak Pernah Bersosialisasi dengan Warga

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 10 Maret 2022, 16:31 WIB
Terduga Teroris di Sukoharjo, Dokter yang Tak Pernah Bersosialisasi dengan Warga
Rumah terduga teroris di Sukoharjo yang lenggang dan diduga kosong/RMOL Jateng
rmol news logo Terduga teroris yang meninggal saat penangkapan oleh Densus 88 merupakan seorang dokter. Menurut sejumlah tetangga dokter beriniasil Su tidak pernah bersosialisasi dengan para tetangganya.

"Ia warga RT 3 RW 7 Dukuh Bangunsari Kelurahan Gayam, warga asli sini tapi sangat tertutup, tidak bersosialisasi dengan warga," kata Ketua RT 3, Bambang Pujiana Eko Warsono, kepada awak media, Kamis (10/3).

Eko mengatakan sejak ia jadi RT dua tahun lalu, dr Su tidak memberikan data apapun kepada dirinya. Pun tidak pernah ikut rapat RT maupun berkomunikasi dengan warga.

"Tidak pernah ikut rapat RT, tidak membayar iuran RT, tidak berkomunikasi dengan warga. Ketemu saat di masjid shalat Maghrib dan Isya, itu juga tidak bertegur sapa," ungkap Eko, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Eko mengaku baru mengetahui informasi penangkapan warganya dari anggota Bhabinkamtibmas yang menghubunginya siang tadi.

"Informasi dari pak Bhabinkamtibmas tadi yang menghubungi saya menginformasikan ada warga saya yang terduga teroris diamankan densus, itu saja. Setelahnya juga belum ada info apa-apa lagi," imbuh Eko.

Hal senada disampaikan Camat Sukoharjo, Havid Danang, yang dulu merupakan Lurah Gayam.

"Orangnya tertutup, menurut saya ya biasa saja. Memang informasinya ikut dalam kelompok organisasi keagamaan, tapi sejauh mana saya tidak paham," ucap Havid Danang.

Terduga teroris yang diamankan Densus 88 tersebut ber-KTP di kampung Darmosari RT 1 RW 7 Kelurahan Gayam, namun ia menempati rumah di kampung Bangunsari RT 3 RW 7 Kelurahan Gayam. Tepatnya di jalan raya Sukoharjo-Waduk Mulur. Rumah ini sekaligus menjadi tempat praktiknya sebagai dokter.

Pada Rabu malam (9/3) sekira pukul 21.18 WIB, Densus 88 menangkap seorang terduga teroris setelah melakukan aksi kejar kejaran. Saat itu terduga mengendarai mobil Strada nopol AD 8961 FA, dan berusaha kabur saat dikejar mobil Densus 88. Hingga untuk menghentikannya terpaksa terduga ditembak oleh petugas Densus.

Berdasarkan informasi dari Humas Polda Jateng, usai diamankan dalam kondisi tertembak, terduga langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jateng. Namun sesampainya di RS terduga meninggal dunia.

Sementara mobil Strada yang dikendarai terduga diketahui ringsek berat di bagian depan. Mobil tersebut sempat diamankan di Mapolres Sukoharjo, namun saat ini sudah dipindahkan.

Dikonfirmasi, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho mengatakan sampai saat ini belum ada informasi mengenai penggeledahan atau giat Densus lainnya di Sukoharjo.

"(Penggeledahan) belum, anggota polres Sukoharjo hanya melaksanakan PAM di luar saja," tulis Kapolres dalam pesan singkatnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA