Dalam rencana pembangunan tersebut, BIJB menyiapkan lahan seluas 4 hektare dari total 84 hektare sebagai lahan maintenance, repair, and overhaul (MRO) BIJB Kertajati.
Estimasinya, pembangunan bengkel tersebut akan memakan waktu kurang lebih 10 bulan dan ditargetkan bisa beroperasi pada Januari 2023.
"Ini akan menjadi pendongkrak sekaligus memberikan harapan baru bagi BIJB sehingga fungsi bandara sebagai penumpang juga ada aktivitas maintenance, repair, and overhaul di Kertajati," ujar Direktur Utama BIJB, Muhammad Singgih diberitakan
Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (4/3).
Dengan adanya bengkel tersebut, BIJB diklaim akan untung di mana fungsi bandara akan lebih kompleks, bukan saja soal layanan jasa penerbangan.
"Ini
step by step dan sesuatu yang luar biasa. Bagi kami ini akan melengkapi bandar udara Internasional Jawa Barat sehingga fasilitasnya makin lengkap. Apalagi ini komitmen dari mitra, dari ACN Aero Teknik, akan membangun dalam waktu yang cepat," ujar Singgih.
Sementara itu, Managing Director ACN Aero Teknik, Marco Isaak menyebut investasi bengkel tersebut sebesar Rp 150 miliar. Pihaknya berharap bengkel tersebut dapat menjadi pelengkap bagi fasilitas di BIJB Kertajati Majalengka.
"Saya yakin Kertajati ini mempunyai fasilitas yang cukup untuk kita optimalkan. Nah di antaranya pembangunan MRO, saya yakin akan menarik lebih fasilitas yang akan dibangunkan di sini," ujar Marco.
Ia pun menyebut luas area bengkel sudah lebih dari cukup. Luasan empat hektare lahan tersebut diperkirakan bisa menampung tiga pesawat.
"Tahap permulaan ini empat hektare pembangunan cukup, yaitu untuk servis tiga pesawat boeing, untuk satu waktu. Untuk ke depan mungkin dua tahun lagi tambah lima hektare dan kita bangun seluruhnya
step by step," tutup Marco.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: