Begitu dikatakan Walikota Semarang Hendrar Prihadi usai mengikuti Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia di Hotel POpers, Selasa (1/3).
Pria yang akrab disapa Hendi ini mengungkapkan, di Kota Semarang ada 1.367 anak yang mengalami stunting, atau 3,1 persen dari total balita 44.058 anak. Namun di data pusat tercatat 21,3 persen.
"Data masih jadi persoalan rumit. Kalau 1.367 dari usia balita itu 3,21 persen. Kemenkes kok 21 persen," kata Hendi dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Meski demikian, Hendi memastikan, upaya mengatasi stunting terus dilakukan.
Menurutnya, masih banyak ibu yang belum paham soal gizi untuk anak. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi. Selain itu juga pemerintah melakukan pemberian makanan bergizi sehari tiga kali selama tiga bulan.
"Kita membagikan makanan gizi sehari 3 kali selama 3 bulan dan pemberian susu termasuk vitamin lewat program Dinkes," katanya.
"Kalau angkanya hari ini sangat menakutkan tapi saya yakin tahun depan sudah bisa turun sangat drastis," demikian Hendi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: