Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Walikota Tangsel: Problem Pembelajaran Tatap Muka adalah Kerumunan Antar-Jemput Siswa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 21 Februari 2022, 09:07 WIB
Walikota Tangsel: Problem Pembelajaran Tatap Muka adalah Kerumunan Antar-Jemput Siswa
Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie/Net
rmol news logo Pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kota Tangerang Selatan kembali diperpanjang mulai hari ini hingga 25 Februari mendatang.

Pemkot Tangsel beralasan, perpanjangan PPJ dilakukan setelah melalui rapat teknis secara matang karena banyaknya siswa yang terpapar Covid-19 dari klaster keluarga.

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menyebutkan, protokol kesehatan (Prokes) di sekolah yang sangat ketat pun tidak menjamin penularan.

Pasalnya, para pengantar dan yang menjemput siswa abai akan prokes hingga menimbulkan kerumunan.

"Patokannya level 3 nya kita ini juga harus diperhatikan karena disekolah sudah melakukan protokol kesehatan. Cuman problemnya itu ketika mengantarkan dan menjemput ini terjadi kerumunan di situ akhirnya banyak (kasus)," jelas Benyamin diberitakan Kantor Berita RMOLBanten, Senin (21/2).

Selain itu diperkuat oleh data yang diterima Benyamin. Dimana, ada ratusan anak terpapar Covid-19 disebabkan oleh klaster keluarga yang disebabkan berkerumun.

"Karena semua dari data yang saya dapatkan anak-anak yang terpapar Covid-19 ini semuanya klaster keluarga dari klaster kerumunan," ujarnya.

Untuk itu, dengan diperpanjangnya PJJ bisa menjadi peringatan masyarakat. Dan, jika pun nantinya akan dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) kembali, diharapkan bisa mengurai kerumunan saat antar dan jemput siswa sekolah.

"Makanya itu yang kita ingin urai," tandas Benyamin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.