Banjir yang mengakibatkan kerusakan rumah warga tersebut terjadi sejak Rabu sore (19/1), sekitar pukul 17.00 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan hingga Kamis pukul (19.45 WIB, rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 8 unit, sedangkan rumah warga terdampak mencapai 747 unit.
Pantauan BPBD pada malam ini, ditambahkan Muhari, masyarakat masih bergotong royong untuk membersihkan sampah dan material lumpur yang terbawa banjir di rumah warga dan lingkungan sekitar.
Sementara itu, BPBD setempat bersama dengan para relawan membantu menyuplai air bersih kepada warga terdampak.
Wilayah genangan banjir teridentifikasi pada sejumlah desa di tujuh kecamatan. Desa terdampak berada di Desa Pungangan di Kecamatan Doro, Kayupuring di Kecamatan Petungkriyono, Desa Bantar Kulon, Sidomulyo dan Tembelanggunung di Kecamatan Lebakbarang, Desa Galang Pengampon di Kecamatan Wonopringgo, Kelurahan Kedungwuni Timur di Kecamatan Kedungwuni, Desa Pesanggarahan di Kecamatan Wonokerto dan Desa Kutosari di Kecamatan Karanganyar.
Banjir terjadi setelah hujan lebat yang menyebabkan debit air Sungai Sengkarang meluap sehingga menyebabkan 235 warga mengungsi, sedangkan jumlah total warga terdampak berjumlah 747 KK atau 3.056 jiwa.
BPBD telah memberikan bantuan kepada warga yang mengungsi maupun terdampak. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat kejadian banjir tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: