Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PWNU Jatim Ingatkan Soal Pengurus Dilarang Rangkap Jabatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 19 Januari 2022, 20:30 WIB
PWNU Jatim Ingatkan Soal Pengurus Dilarang Rangkap Jabatan
Rapat terbatas Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU Jawa Timur di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri/Ist
rmol news logo Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengingatkan sejumlah kader yang rangkap jabatan untuk menentukap sikap bagi tempat pengabdian.

Penentuan sikap itu diinggatkan, setelah ada beberapa nama pengurus PWNU Jawa Timur yang ditarik menjadi pengusus PBNU masa khidmat 2022-2027.

Nama-nama itu diantaranya KH Anwar Iskandar (Wakil Rais PWNU Jatim menjadi Wakil Rais Aam PBNU), KH Athoillah Anwar (Katib Syuriah PWNU Jatim sebagai Rais PBNU), Prof Ahmad Muzakki (Sekretaris PWNU sebagai Wakil Sekjen PBNU), KH Abdus Salam Shohib (Wakil Ketua PWNU Jatim sebagai Wasekjen PBNU).

Imbauan penentuan sikap itu juga menjadi rekomendasi rapat terbatas Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU Jatim yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri pada Selasa (18/1).

"Kami mencari solusi atas permasalahan keorganisasian dengan diberikannya amanah PBNU kepada sejumlah pengurus PWNU untuk duduk dalam kepenguruaan PBNU 2022-2027," ujar Sekretaris PWNU Jatim Ahmad Muzakki dalam keterangannya, Rabu (19/1).

Hadir pada rapat tersebut Rais PWNU Jatim KH M Anwar Manshur, Wakil Rais KH Anwar Iskandar, KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, KH Syafruddin Syarif, KH Abdul Matin Jawahir, KH Hadi Mahfudz, Prof KH Abd A'la, Prof KH Ali Maschan Moesa.

Dari jajaran tanfidziyah dihadiri Ketua PWNU KH Marzuki Mustamar, dan sejumlah kiai lainnya seperti KH Abdul Hakim Mahfudz, KH Ahmad Reza Zahid, KH Ma'shum Faqih, KH Abdus Salam Shohib, KH Abdurrahman al-Kautsar, dan Gus Nasruddin Ali.

Dijelaskan Muzakki, dalam rapat terbatas itu, KH Anwar Mansur dan KH Anwar Iskandar mengingatkan pentingnya menaati AD/ART NU sebagai pedoman berorganisasi.

"Seperti tidak boleh rangkap jabatan pengurus harian pada jajaran kepengurusn yang berbeda. Selain itu, harus urut kacang dalam pengirisan jabatan sesuai dengan SK kepengurusan," terangnya.

Lanjut Muzakki, forum rapat juga menyepakati pengisian kekosongan jabatan di PWNU yang ditinggalkan karena wafat atau diangkat ke PBNU dengan prinsip menaati aturan organisasi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA