Beberapa waktu lalu publik dikejutkan dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa salah satu pasien positif Covid-19 berjenis kelamin perempuan berusia (13) warga Kota Bengkulu diduga terpapar omicron.
Hal tersebut dibantah oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota, dr. Hairul Arifin. Ia menegaskan jika sampel yang dikirimkan ke Kementerian Kesehatan beberapa waktu menunjukkan hasil negatif Omicron.
"Saat ini kasus Omicron di Kota Bengkulu masih belum ada. Kasus kemarin sudah kita kirim ke Jakarta, hasilnya tidak ditemukan indikasi Omicron," jelasnya, dikutip
Kantor Berita RMOLBengkulu, Senin (17/1).
Kendati demikian, dirinya tetap meminta agar masyarakat tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari bahaya covid-19 varian Omicron yang saat ini tengah melanda berbagai negara di dunia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu sebelumnya menemukan adanya dugaan kasus Omicron di Bengkulu. Ada satu pasien perempuan usia 13 tahun positif Covid-19 yang diduga jenis Omicron. Kasus itu, terjadi pada 11 Januari 2022.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P20) Dinkes Kota Bengkulu, Nelli Hartati mengatakan, sebelum dinyatakan positif, korban mengalami demam tinggi serta mengeluh sulit bernapas. Kemudian, saat melakukan tes PCR diketahui bahwa pasien positif Covid-19.
Berdasarkan informasi, penularan tersebut berasal dari anggota keluarga dari Jakarta yang datang ke Bengkulu.
“Tak berselang lama anak tersebut demam, dan mengeluhkan sesak napas dan pasien tidak memiliki riwayat positif Covid-19,†jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: