Hal tersebut dikatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau mata air buatan untuk mengatasi masalah kekeringan di Desa Sugihmas, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Ganjar Pranowo mengatakan, dengan pembangunan infrastruktur itu diharapan 284 Kartu Keluarga (KK) tidak lagi merasakan kekeringan dan dapat mendapatkan air bersih yang lebih baik.
"InsyaAllah di kemarau berikutnya sudah bisa terpenuhi kalau saya lihat tadi tampungannya cukup besar bisa untuk 284 KK," kata Ganjar dalam keterangannya, Jumat (14/1).
Ganjar menuturkan, pembangunan itu diinisasi setelah dia berkunjung ke Desa Sugihmas pada tahun 2018 lalu. Kala itu, masyarakat Desa Sugihmas sangat kesulitan mengakses air bersi dan harus mengambil air dari sungai dengan jerigen.
"Jadi 2018 saya ke sini, dan disambati warga karena daerah ini sulit sekali air. Kita coba berikhtiar ada sumbernya dan ini bentuk kolaborasi yang bagus, jadi ada bantuan provinsi, kabupaten dan desa (untuk membangun ini)," terangnya.
"Dan ini tau ini musti ada
effort yang luar biasa karena harus ada tiga tandon dari bawah dipompa naik tandon satu, tandon dua, dan tiga baru dikonsumsi masyarakat," sambung politisi PDIP ini.
Sementara itu, Kepala Desa Sugihmas, Sriyanto mengaku mata air buatan tersebut menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi penggerak pompa. Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat bisa membeli dengan biaya terjangkau.
"Satu kubik Rp 1.000, plus abodemen Rp 1.000. Alhamdulillah atas perhatian provinsi dan kabupaten saya ucapkan terima kasih," kata Sriyanto.
Sumber mata air buatan ini menggunakan tiga pompa untuk mengalirkan air dari mata air utama di Dusun Giriwetan hingga ke Desa Sugihmas yang berjarak sekitar 6 kilometer.
Sumber energi untuk pompa berasal dari tenaga Surya mengingat letak pompa-pompa tersebut jauh dari pemukiman penduduk.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: