Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, genangan air yang terjadi di kawasan Dharmawangsa disebabkan karena selama ini pintu air di saluran Kalidami mengandalkan gravitasi.
"Dharmawangsa itu yang di Kalidami dulu ada pompa, tapi kita mengandalkan gravitasi. Gravitasi kalau dia (kontur tanah) turun, aliran air banter (cepat). Tapi kalau landai, maka kita butuh pompa. Berarti ya harus dipasang pompa," kata Walikota Eri dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (8/1).
Andai saja ketika hujan deras turun Walikota Eri bersama Camat dan Lurah tidak terjun ke lokasi, tentu saja penyebab dari timbulnya genangan air di kawasan Dharmawangsa tak dapat diketahui.
Termasuk genangan air yang terjadi di kawasan pusat kota, Jalan Basuki Rahmat (Basra).
"Terus di Jalan Basuki Rahmat - Panglima Sudirman, karena ada brandgang (saluran air) yang dulu dipakai dan sekarang dikasih pintu air, sehingga aliran air ketutup," jelasnya.
Menurutnya, genangan air yang terjadi di kawasan Basra disebabkan karena aliran air hanya menuju satu titik ke Rumah Pompa Kenari (Grahadi).
Makanya, pintu air brandgang tersebut harus dibuka supaya dapat membagi aliran air ketika hujan deras turun.
"Air yang harusnya lari ke brandgang malah ke grahadi (Kenari), jadinya antre di situ. Maka harus diganti brandgangnya, jangan ditutup," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: