Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono menjelaskan, Ponpes As-Sunnah diserang oleh massa tak dikenal pada pukul 02.30 Wita.
"Kurang lebih 300 orang melakukan penyerangan di Markas As-Sunnah. Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua dirusak, satu unit roda empat dibakar," ujar Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono dikonfirmasi wartawan.
Akibat kejadian tersebut, lebih dari 11 unit kendaraan bermotor rusak, di antaranya 4 unit kendaraan roda empat jenis mini bus dan 7 unit motor.
Selain kendaraan, beberapa bagian bangunan ponpes juga mengalami kerusakan, termasuk pondasi masjid Ponpes As-Sunnah.
Diduga karena Video Provokasi
Pihak kepolisian Polda NTB hingga kini masih mengejar para pelaku perusakan As-Sunnah. Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Artanto menjelaskan, peristiwa tersebut diduga terjadi karena beredarnya potongan video.
"Diduga massa terprovokasi potongan video yang isinya mendiskreditkan makam leluhur orang Lombok, ini yang memicu dan akhirnya massa melakukan aksi perusakan," kata Artanto.
Saat ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi yang berada lokasi kejadian saat aksi perusakan.
"Kami sudah memeriksa 6 saksi untuk diambil keterangan. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan," demikian Kombes Artanto, Senin (3/1).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.