Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polemik Sriwedari, Gibran Tegaskan Tetap dengan Komitmen Awal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 25 Desember 2021, 03:32 WIB
Polemik Sriwedari, Gibran Tegaskan Tetap dengan Komitmen Awal
Konferensi pers polemik lahan Sriwedari/RMOLJateng
rmol news logo Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menegaskan, Pemerintah Kota Surakarta akan tetap mengelola, memelihara, dan merawat Sriwedari sebagai kawasan cagar budaya serta ruang publik bagi masyarakat.

"Pemerintah Kota Surakarta tetap berkomitmen untuk memelihara, merawat, dan mengelola kawasan Sriwedari sebagai kawasan cagar budaya dan ruang publik bagi masyarakat Kota Surakarta," kata Gibran saat menggelar konferensi pers mengenai Sriwedari, di Bale Tawangarum, Balaikota Surakarta, Jumat (24/12).

Gibran berjanji akan melanjutkan program penataan kawasan Sriwedari sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang akan dikembalikan fungsinya, seperti fungsi awal dahulu sebagai ruang terbuka.

Sehingga masyarakat khususnya warga Surakarta dan masyarakat umum bisa menikmati dan memanfaatkan kawasan Sriwedari.

Dengan penguasaan kawasan Sriwedari tersebut, diharapkan masyarakat dapat menikmati dan memanfaatkan kawasan Sriwedari.

"Pemerintah Kota Surakarta akan terus berupaya dan berjuang agar tanah Sriwedari tetap menjadi ruang publik bagi masyarakat Kota Surakarta,"  tegas Gibran, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Dalam kesempatan yang sama, pihak BPN juga menegaskan bahwa sampai sekarang ini kawasan Sriwedari merupakan hak milik pemerintah dan sah.

Pernyataan Gibran yang menegaskan akan mempertahankan Sriwedari disambut gembira warga, utamanya pelaku usaha yang menggantungkan hidupnya di kawasan Sriwedari.

"Forum Komunitas Sriwedari (Foksri) mengapresiasi dan menyambut gembira pernyataan walikota kami, yang akan mengembalikan Sriwedari sebagai ruang publik. Foksri akan terus mendukung Pemkot dalam menjadikan Sriwedari sebagai kawasan publik, akan dukung revitalisasi Sriwedari," tegas Pembina Foksri Dr BRM Kusumo Putra (24/12).

Kusumo menilai langkah Pemkot sudah benar, apalagi BPN mengesahkan hak tanah Sriwedari. Ia berharap Sriwedari ke depan di bawah pengelolaan Pemkot bisa menjadi roh budaya kota Surakarta.

"Di kawasan Sriwedari ada 2.500 pelaku usaha yang siap mendukung, kami juga siap menggalang dukungan dari seluruh elemen masyarakat kota Solo, kami pasti menginginkan Sriwedari menjadi wajah kota Solo sebagai kota budaya," tegas Kusumo.

Kusumo mengaku beberapa tahun lalu sudah dilakukan sosialisasi masterplan Sriwedari, yang menurutnya sangat tepat.

"Sriwedari akan menjadi kawasan religi, seni budaya dan umkm, jadi wajah kota solo," tandas Kusumo.

Hadir pula dalam konferensi tersebut Ketua DPRD Surakarta, Kajari Surakarta, Sekda Kota Surakarta, Kabag hukum Kota Surakarta dan Kuasa Hukum Pemkot Surakarta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA